Ahad 25 Nov 2012 01:00 WIB

Wamenhub Dukung Peremajaan Angkutan Kota di Jakarta

Metromini (ilustrasi)
Foto: Antara
Metromini (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Perhubungan mendukung rencana peremajaan angkutan umum di DKI Jakarta oleh Gubernur DKI , Joko Widodo.

"Peremajaan angkutan umum itu langkah cukup baik, bahkan saya dengar Pak Jokowi akan lakukan 'scrapping'. Kami 'support' (dukung)," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono kepada pers usai membuka Simposium Internasional Ke-15 Forum Studi Transportasi antar-Perguruan Tinggi di Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), Bekasi, Sabtu.

Penegasan tersebut disampaikan terkait dengan rencana Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang akan melakukan peremajaan angkutan umum dengan langkah "scrapping".

Menurut Wamenhub, langkah scrapping memang dianjurkan untuk kondisi angkutan umum yang sudah tua.

"Hal itu juga terkait dengan pengurangan polusi udara dan penyehatan lingkungan, termasuk untuk dukung aksi nasional kurangi emisi gas buang dan gas rumah kaca," katanya.

Namun, Susantono berharap, peremajaan itu diikuti langkah restrukturisasi angkutan umum DKI Jakarta secara menyeluruh, misalnya penataan trayek sesuai permintaan dan kebutuhan.

"Trayeknya diatur lagi. Sesuaikan dengan suplai dan kebutuhannya sehingga tidak asal scrapping," katanya.

Susantono juga menyebutkan, secara prinsip Kemenhub mendukung muara penataan transportasi DKI Jakarta berbasis transportasi massal.

"Kami setuju dan dukung pembatalan pembangunan enam ruas tol dalam kota karena titik berat kami adalah transportasi massal," katanya.

Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebelumnya disebut-sebut akan membatalkan rencana pembangunan enam ruas tol dalam kota karena dinilai bertentangan dengan konsep penataan transportasi berbasis angkutan massal.

Enam ruas tol baru dalam kota Jakarta itu sendiri digagas oleh Gubernur DKI sebelumnya, Fauzi Wibowo, bahkan sudah disetujui oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan sudah ada pemenang tendernya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement