Sabtu 10 Nov 2012 18:08 WIB

Sejarawan: Tawuran Pelajar Buah Krisis Keteladanan Pahlawan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Karta Raharja Ucu
 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono saat upacara peringatan Hari Pahlawan 2012, di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Sabtu (10/1).   (Adhi Wicaksono)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono saat upacara peringatan Hari Pahlawan 2012, di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Sabtu (10/1). (Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tawuran antarpelajar yang belakangan marak terjadi, dinilai sejarawan JJ Rizal sebagai buah dari krisis keteladanan pahlawan yang melanda bangsa Indonesia.

"Yang ada sekarang hanya bagaimana caranya mengumpulkan massa yang besar, bukan bagaimana caranya menciptakan ide yang bagus dan inspiratif," selorohnya saat berbincang dengan ROL, Sabtu (10/11).

Rizal menilai para generasi muda sekarang tidak melihat lagi masa lalu sebagai sumber keteladanan. Untuk mengatasinya, para generasi muda perlu pulang kembali ke masa lalu, atau ke rumah sejarah. Cara ini dinilai Rizal agar generasi muda mendapatkan inspirasi dan keteladanan moral.

Negara, masih kata Rizal, juga sudah mengkerdilkan pahlawan. Karenanya, Rizal berpendapat Indonesia perlu merekonstruksi kembali definisi pahlawan di luar persepsi pahlawan yang dibuat negara. (baca: 'Negara Sudah Mengkerdilkan Pahlawan').

Pemerintah diharapkan segera meluruskan perspektif definisi pahlawan, dan memperbaiki sistem kurikulum agar pelajar dapat berdialog dengan masa lalu. (baca: Sejarawan: Bangsa Indonesia Krisis Keteladanan).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement