Jumat 09 Nov 2012 16:27 WIB

Diclurit Ayahnya, Seorang Anak Kritis

Pembunuhan (ilustrasi).
Foto: Antara
Pembunuhan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BLITAR--Seorang anak bernama Wanisa Oktavia (8) mendapatkan perawatan serius di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo, Kota Blitar, Jawa Timur, akibat luka sabetan celurit yang dilakukan ayah kandungnya sendiri, Suwito (31).

Dokter jaga di RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar Dr Eko Sugiono, Jumat mengemukakan, luka akibat sabetan senjata tajam yang ada di tubuh pasiennya cukup parah. Kondisinya cukup kritis, sehingga memang harus mendapatkan perawatan serius.

"Pasien menderita luka bacok hampir di sekujur tubuhnya, namun yang paling paraj di bagian kepala. Ada sekitar tiga jahitan," katanya, mengungkapkan.

Wanisa Oktavia, warga Desa/Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengalami luka yang cukup serius. Luka dari sabetan benda tajam itu ditorehkan ayahnya sendiri, Suwito.

Kejadian ini berawal saat Suwito pulang ke rumahnya dalam keadaan hampir tidak sadar pada Kamis (8/11) malam. Diduga, ia terpengaruh pil dextro yang beberapa tahun terakhir akrab dikonsumsinya. Saat itu, di dalam rumah ada anaknya Wanisa dan teman Wanisa yang bernama Wahyudi. Namun, tanpa alasan yang jelas, Suwito menghajar Wahyudi.

Melihat ulah ayahnya itu, Wanisa menangis. Namun, tangisan Wanisa itu membuat ayahnya semakin kalap, sehingga ia mengambil celurit dan menganiaya anaknya sendiri. Tubuh Wanisa terluka hingga banyak mengeluarkan darah.

Wahyudi yang sudah melarikan diri terlebih dahulu langsung meminta bantuan warga. Para tetangga dan sejumlah kerabat akhirnya berduyun-duyun datang ke rumah Wanisa dan menolongnya.

Warga sempat kesulitan untuk menangkap Suwito, karena ia mengancam akan membunuh anak kandungnya sendiri. Warga bahkan terpaksa duel dengan Suwito hingga ia babak belur. Suwito pun akhirnya berhasil dilumpuhkan dan Wanisa diselamatkan dari ancaman pembunuhan yang akan dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri.

Bero Sutrisno, salah seorang kerabat mengatakan kondisi Suwito beberapa tahun terakhir ini terjadi perubahan. Kondisinya bahkan semakin parah ketika istrinya pergi sejak tiga tahun terakhir.

Ia pun tidak menyangka jika Suwito tega melukai anak kandungnya. Suwito bahkan tega mengancam akan membunuh anaknya, dan jika warga tidak menghalangi, ia sudah tidak tahu bagaiman kondisi Wanisa.

"Ia sempat mengalungkan celurit pada anaknya. Kami berhasil menyelamatkan Wanisa, dan kami pun terpaksa mengikat tangannya dengan tali agar tidak lagi melukai orang lain," ungkap Bero.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement