REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Aparat gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI dan polisi pamong praja masih berjaga di Desa Kusuma Dadi Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah, sementara keadaan daerah itu sudah kondusif
"Meski kondisinya sudah pulih, petugas masih berjaga di sana," kata Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, di Bandarlampung, Jumat.
Ia menyebutkan aparat gabungan itu terdiri atas enam kompi personel Polri, satu kompi prajurit TNI dan satu pleton Polisi Pamong Praja. Jumlah personel gabungan itu mencapai 800 orang.
Ia juga menyebutkan lima orang di antara pelaku penyerangan dan pembakaran atas rumah di Desa Kusuma Dadi sudah ditangkap.
"Ada lima pelaku yang sudah kami tangkap untuk dimintai keterangan atas penyerangan oleh warga Desa Buyut Kecamatan Gunungsugih terhadap Desa Kusuma Dadi," katanya.
Menurutnya, kondisi desa itu pada Kamis pukul 19.00 WIB sudah aman. Massa saat itu sudah dapat dibubarkan oleh aparat gabungan.
"Saat itu, Kapolda dan Muspida Kabupaten Lamteng dan Pejabat Utama Polda Lampung dapat memasuki lokasi, melihat langsung ke lokasi kejadian dan melihat rumah yang dibakar dan dirusak," katanya.
Menurut catatan kepolisian, rumah yang terbakar sebanyak enam dan ada beberapa rumah yang dirusak.
Saat ini warga Desa Kusuma Dadi kurang lebih 300 orang diungsikan di Pondok Pesantren Darul Mustakhin yang berada di sekitar desa tersebut.
Terkait pemicu amukan massa tersebut, masih simpang siur. Menurut keterangan kepolisian, amukan itu dipicu oleh salah satu warga Buyut yang kehilangan anggota keluarganya.
Sebelumnya, sekitar tiga mingguan lalu, terdapat seseorang yang dihakimi massa karena kedapatan mencuri sapi milik warga Desa Kusuma Dadi.
"Tim forensik melakukan pembongkaran makam terhadap jenazah atas nama Khairil Anwar (29) untuk memastikan kematian korban yang sebenarnya," kata Sulis.