REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bruuk.. Atap Sekolah Dasar Negeri (SDN) Rawamangun 03 Pagi, Pulogadung, Jakarta Timur, ambruk pada Selasa (6/11). Untungnya, peristiwa itu terjadi pada malam hari, yaitu pukul 23.30 WIB, sehingga tak ada anak-anak sekolah yang menjadi korban.
Kepala sekolah SDN Rawamangun 03 Pagi, Nani Iriantin mengatakan, pihaknya kecewa atas ambruknya bangunan sekolah. Padahal, sekolah itu tengah dilakukan renovasi.
Nani mengatakan, kejadian itu terjadi Selasa (6/11) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Saat itu Nani dihubungi oleh penjaga yang mengatakan atap bangunan ambruk. “Reaksi kami menghadapi kenyataan ini sangat kecewa,” ujar Nani, Kamis (8/11). Memang, pihak Nani tidak melakukan pengecekan selama renovasi yang dilakukan oleh pemborong.
“Ini karena kami fokus pada pengamanan anak-anak dan kegiatan belajar mengajar (KBM),” tutur Nani. Nani menambahkan, pihaknya hanya melakukan pengecekan dan perkembangan sesekali kepada pemborong.
Tetapi, insiden ambruknya atap ini membuat pihaknya sangat kecewa. “Sepengetahuan saya, sekolah ini juga pernah direnovasi tahun 2006 lalu, tetapi insiden ini baru terjadi pertama kali,” ucap Nani. Padahal, sepengetahuan pihak Nani, komponen bahan bangunan, termasuk genteng baru dan bagus.
Nani menuturkan, pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Suku Dinas (Sudin) Pendidikan Dasar Jakarta Tinur sudah melakukan pemantauan ke sekolah dan berbicara langsung dengan pihaknya. Nani yakin dan percaya, renovasi sekolah ini nantinya lebih aman dan selesai pada waktunya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Dasar Kecamatan Pulogadung yang ikut meninjau lokasi sekolah mengatakan, kejadian ini merupakan kejadian di luar dugaan. “Ini untuk pembangunan, evaluasi di mana kelemahannya,” ujar Samidi. Hanya saja, Samidi bersyukur, tidak ada korban jiwa termasuk murid akibat insiden ini.
Atap bangunan sekolah yang ambruk sudah dibereskan. Atap yang roboh sudah dipindah ke depan halaman sekolah. Masih terlihat batu bata, kayu, dan genteng di dalam bangunan tersebut.