REPUBLIKA.CO.ID, SENAYAN -- Tepat sesudah para model membawakan baju Mongolia karya Oscar Lawalata, panggung Jakarta Fashion Week (JFW) 2013 ambruk.
Ambruknya fashion tent ini adalah yang kedua kali sejak hari kemarin. Para tamu yang hadir segera diungsikan untuk keluar dari tenda. "Atapnya sudah goyang kenceng banget dari tadi pas show," ujar Daniel salah seorang tamu, Senin (05/11).
Hari ini dua maestro mode Indonesia unjuk gigi dalam satu panggung. Pertama, Auguste Soesastro membawakan koleksi bertema Kromo. Baju rancangan Auguste merefleksikan kenyamanan yang dicari setiap wanita.
Di sisi lain, desainer ini juga mengambarkan suasana alam yang sedang marah. Para model pun ditampilkan tanpa senyum, datar saja. Auguste memakai warna-warna bold seperti hitam, biru dan orange. "Saya mencoba menggambarkan laut yang rusuh karena tidakan manusia," ujar Auguste pada konfrensi pers, siang tadi.
Pagelaran dilanjutkan dengan dibawakannya karya Oscar Lawalata bertajuk Mongolia. Terinspirasi dari art deco, Oscar menciptkan busana selayaknya benda seni. Ia bermain dengan motif-motif geometri yang kaya warna.