Jumat 02 Nov 2012 16:30 WIB

Janji Jokowi Ditagih Jasa Marga

Gubernur DKI Jakarta, Jokowi Widodo alias Jokowi
Foto: Antara
Gubernur DKI Jakarta, Jokowi Widodo alias Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen PT Jasa Marga Tbk menginginkan agar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menepati janjinya untuk menuntaskan persoalan lahan untuk ruas tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) sepanjang 7,67 km pada Desember 2012, sehingga pada akhir 2013 sudah dapat dioperasikan.

"Kami ingin itu tak hanya omongan Jokowi (Joko Widodo), tetapi benar-benar persoalan lahan JORR W2 yang masih mengganjal benar-benar bisa dieksekusi sebelum akhir tahun ini," kata Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga Tbk, Abdul Hadi Hs menjawab pers, di Jakarta, Jumat (2/11).

Penegasan tersebut disampaikan terkait janji Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bahwa dirinya menjamin pembebasan lahan untuk ruas tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) sepanjang 7,67 km dapat dituntaskan pada Desember 2012 sehingga pada akhir 2013 sudah dapat dioperasikan.

"Kan tinggal pembebasan tanah saja, saya sudah tanya sama dinas PU (pekerjaan umum) Desember bisa rampung dan mereka menyatakan, mereka sanggup," katanya kepada pers usai melakukan pertemuan tertutup dengan jajaran Kementerian Pekerjaan Umum sebelumnya.

Menurut Abdul Hadi, persoalan lahan yang harus dituntaskan tersebut, terutama di titik paket 3 . Ke dua, di Petukangan Utara dengan luas tanah sengketa 0,59 Ha antara Dinas Pertanian Provinsi DKI Jakarta dengan pemilik lahan, Ny Djumiah.

Seorang sumber di PT MLJ menyebut, persoalan dengan pemilik lahan menemui jalan buntu karena sertifikat tanah milik warga itu hilang."Itu harus benar-benar dapat dituntaskan dan dieksekusi," kata Hadi.

Ke tiga di paket 4, Petukangan Selatan, persoalannya adalah pada 20 Februari 2012, PT TUN telah menerbitkan putusan banding yang menguatkan putusan PT TUN dengan memenangkan gugatan warga sebanyak 130 orang seluas 2,28 Ha, termasuk juga di paket 1, Meruya Barat, panitia pembebasan lahan masih bersengketa dengan 18 warga pemilik bidang seluas 0,72 Ha yang meminta kenaikan harga tanah cukup tinggi.

Hadi juga berharap, Jokowi benar-benar bisa turun ke lapangan lagi untuk menuntaskan persoalan lahan. "Kalau semua turun, apalagi Jokowi, insya Allah warga akan memahami pentingnya tol JORR W2," katanya.

Ia menegaskan, ruas tol tersebut sangat strategis. "Terbukti ketika truk pada jam tertentu dilarang masuk tol dalam kota, dampaknya kan signifikan. Jadi, JORR W2 sudah tak bisa ditunda lagi demi terkuranginya kemacetan tol dalam kota," katanya.

Setelah JORR W2 tuntas, maka selayaknya pemerintah juga mempercepat pembangunan tol lingkar luar berikutnya, sehingga hal itu dapat membantu mengurai kemacetan Jakarta. "Moda angkutan massal lain tentu juga layak dikembangkan," katanya.

Direktur Utama PT MLJ, Sonhadji Surahman sebelumnya juga optimistis ruas tol sepanjang 7,67 km dapat diselesaikan pada akhir 2013. "Kami optimistis, jika 100 persen lahan dapat dibebaskan oleh pemerintah akhir tahun ini, maka akhir tahun depan JORR W2 selesai," kata Sonhadji.

Proyek itu dimulai sejak 21 Oktober 2011 dan terbagi empat paket dengan total investasi Rp2,2 triliun. Paket pertama dari Kebon Jeruk-Meruya, sedangkan paket ke dua Meruya-Joglo. Untuk paket Kebon Jeruk-Joglo ini berjarak sekitar 4 km, yang ditargetkan selesai pertengahan 2013 karena kemajuan fisiknya sudah mencapai 45 persen.

Sementara itu, kemajuan untuk paket tiga, Joglo-Ciledug, sudah mencapai 30 persen, sedangkan untuk paket empat Ciledug-Ulujami kemajuannya sudah 15 persen.

Dengan beroperasinya JORR W2 nanti, kata Sonhadji, kemacetan jalan dalam kota Jakarta, khususnya tol dalam kota, diharapkan akan berkurang secara signifikan. Hal itu karena ruas tol tersebut akan tersambung dengan JORR W1 (Penjaringan-Kebon Jeruk) di sisi utara dan JORR W2 Utara Selatan (Ulujami-Pondok Indah).

Sonhadji juga menambahkan, ruas tol ini sudah lama ditunggu oleh pengguna jalan tol baik pribadi maupun pengusaha angkutan. "Orang Bogor yang mau ke bandara, nantinya gak perlu lewat tol dalam kota, tetapi bisa langsung dari Jagorawi ke JORR W2, terus ke bandara," katanya.

Selain itu, bus DAMRI airport dari Bekasi bisa lewat JORR lalu melewati JORR W2 dan berakhir di bandara. Begitu juga dengan arus kendaraan berat, tak perlu lagi melewati tol dalam kota. Proyek JORR W2 dikerjakan oleh empat kontraktor, yakni PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya, PT Waskita Karya, dan PT Jaya Konstruksi.

PT MLJ sebagai pemegang konsesi ruas itu sahamnya dimiliki 65 persen oleh PT Jasa Marga Tbk dan 35 persen oleh PT Jakarta Marga Jaya, anak usaha PT Jakarta Propertindo (BUMD DKI Jakarta).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement