REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo berkomitmen melakukan penghematan dan pemaksimalan anggaran yang ada untuk pembangunan. Ia akan memotong anggaran di pos-pos yang dianggap tidak perlu.
"Anggaran-anggaran yang monoton dan sifatnya rutinitas yang tidak dirasakan langsung oleh masyarakat kita pangkas," kata Jokowi di Jakarta, Selasa (30/10).
Ia menjelaskan, anggaran yang terkena pemangkasan itu akan dialihkan untuk program-program utama yang ia janjikan selama masa kampanye. Program-program utama itu antara lain adalah mengatasi kemacetan, banjir, dan permukiman kumuh. "Setelah dipangkas akan kita alihkan ke program-program yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat," imbuhnya.
Di antara pos yang akan terkena pemangkasan adalah anggaran penulisan naskah pidato gubernur dan wakil gubernur. Di masa pemerintahan gubernur sebelumnya, Fauzi Bowo, pos tersebut dianggarkan hingga Rp 1,2 miliar.
"Kita mulai dari hal-hal kecil seperti penulisan naskah pidato gubernur dan wagub yang Rp 1,2 miliar," terang Wakil Gubernur Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.