REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas, menyatakan bahwa peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober tahun ini mengenaskan secara moral agama. Kebanyakan pemuda saat ini mengalami krisis identitas sehingga menyebabkan perilaku korup.
"Harlah Sumpah Pemuda tahun ini mengenaskan secara moral agama. Pemuda mengalami krisis identitas," kata Busyro saat dihubungi, Ahad (28/10).
Menurut Busyro, hal tersebut terjadi karena mereka menjadi konsumen budaya hodonis (mewah). Apalagi, banyak pemuda yang tumbuh karena menikmati hasil korupsi yang dilakukan oleh orang tuanya. "Apalagi orang tua yang krisis diri di depan anak semaja dan tidak berwibawa secara moral. Terutama orang tua korup yang dengan tenang membawa harta rampokan dengan bangga ke rumah," katanya.
Sumpah pemuda terjadi pada 28 Oktober 1928 yang lalu. Pada waktu itu, pemuda-pemuda seluruh Indonesia bersumpah untuk membangun bangsa. Ikhwal terjadinya sumpah pemuda itu menjadi tonggak bersatunya pemuda untuk merebut kemerdekaan yang diwujudkan dengan proklamasi 17 Agustus 1945.
Sedangkan saat ini, kata dia, banyak pemuda Indonesia yang tersangkut masalah korupsi. Bukannya membangun bangsa, mereka malah merongrong keuangan negara.