Ahad 28 Oct 2012 14:45 WIB

Terduga Teroris Ingin Ledakkan Obyek Vital

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Dewi Mardiani
terorisme
Foto: cicak.or.id
terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terduga teroris yang tergabung dalam Harakah Sunni untuk Masyarakat Indonesia (Hasmi) diduga sudah menyiapkan bom siap ledak. Mabes Polri menegaskan hal itu, karena terduga teroris yang ditangkap di Madiun, Jawa Timur, sudah menyiapkan bom seperti itu.

"Di madiun, kita amankan dulu bomnya baru orangnya. Sudah ada yang siap pakai," imbuh Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Suhardi Alius, di Jakarta, Ahad (28/10).

Detasemen Khusus 88 yang diterjunkan dalam penangkapan sejumlah teroris di beberapa daerah mengamankan sejumlah bom dan bahan peledak. Penyelidikan awal kepolisian, bom itu berdaya ledak besar. Polri menyatakan yang ditemukan di lokasi penangkapan merupakan bom yang dimasukkan ke dalam tabung gas. "Itu berkekuatan high explosive," jelasnya.

Kelompok ini hendak mengicar sejumlah obyek vital, yakni Konjen Amerika Serikat (AS) di Surabaya, Kedubes AS di Jakarta, Plaza 89 di depan kantor Kedubes Australia dan Freeport, serta Mako Brimob Jateng. "Itu didapat dari hasil interogasi. Mengenai kapannya akan diledakkan masih dalam pendalaman," jelasnya.

Sebelas orang anggota kelompok ini yang tersebar di Madiun, Solo (Jateng), Palmerah (Jakarta), dan Bogor (Jabar), ditangkap. Pimpinan kelompok itu Abu Hanifah diamankan di Solo.

Penangkapan di Madiun pada Jumat (26/10) terjadi di Puri Amartha Residence. Ada dua tersangka yang ditangkap yakni Agus Anto alias Torik dan Warso alias Kurniawan. "Diamankan sejumlah bom siap ledak, bahan baku dalam perakitan, serta buku panduan," tambah Suhardi.

Di Solo pada Sabtu (28/10) siang diamankan tiga orang yakni Abu Hanifah yang ditangkap di Jalan Lawu Timur, Mojosongo, Jebres. Harun, ditangkap di Jalan Sumpah Pemuda, Mojosongo. Budiyanto alias Ari alias Ahmadun, yang pada saat penangkapan membonceng Abu Hanifah. "Di Solo, ada bahan peledak baik yang sudah siap maupun proses perakitan," jelasnya.

Di Bogor pada waktu yang sama, di Jalan Neglasari, Leuwiliang diamankan Emirat dan Zainuddin. Setelah itu ada Usman, di daerah Cikaret, Bogor Selatan, 30 menit dari Leuwiliang. "Barang bukti bahan-bahan untuk pembuatan dan bom, serta amunisi berbagai kaliber dan detonator," jelasnya.

Di Palmerah, Jakarta, masih pada waktu yang sama, diamankan Azhar, Herman, dan Narto. Barang bukti bahan-bahan untuk pembuatan dan perakitan bom.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement