REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Tim Densus 88 Antiteror yang memimpin langsung olah TKP Mabes Polri di rumah kontrakan terduga teroris Agus Anton di Perumahan Puri Amarta, Kelurahan Josenan, Taman, Kota Madiun, Jatim, Ahad (28/10), kembali menemukan bahan baku pembuatan bom.
Pantauan di lokasi, terlihat petugas yang melakukan olah TKP keluar dari rumah kontrakan Agus dengan membawa sejumlah bungkusan yang diduga berisi berbagai jenis serbuk bahan kimia untuk membuat bom.
Serbuk tersebut diduga adalah potasium, belerang, aluminium, dan karbon. Bungkusan serbuk tersebut akhirnya dimusnahkan dengan cara dibakar di areal tanah kosong yang ada di depan perumahan. Total terdapat 40 item barang bukti yang ditemukan di lokasi tersebut, namun polisi masih enggan menyebutnya.
"Yang melakukan olah TKP adalah langsung petugas dari Mabes Polri, yakni tim Labfor dan Densus 88 Antiteror. Kami hanya mengamankan lokasi saja," ujar Kapolres Madiun Kota AKBP Adi Deriyan Jayamarta.
Ada sekitar 10 petugas Mabes Polri yang turun ke lokasi dan melakukan olah TKP. Kegiatan olah TKP tersebut, guna mencari barang bukti baru untuk proses penyelidikan di pusat.
Di rumah kontrakan Agus di Perumahan Puri Amarta tersebut, petugas polisi sebelumnya telah menemukan alat peledak berupa enam detonator, tiga tabung elpiji ukuran tiga kilogram yang telah dirakit menjadi bom, dan buku panduan.
Dua tabung bom rakitan di antaranya telah diledakkan oleh tim Jihandak Brimob Polda Jatim. Sedangkan satunya dikirim ke Mabes Polri untuk diteliti lebih lanjut.
Olah TKP di rumah kontrakan terduga teroris Agus Anton Figian berlangsung hingga pukul 10.30 WIB. Setelah itu, tim berpindah ke lokasi rumah mertua Agus Anton di Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun untuk melakukan hal yang sama.
Sementara, lokasi rumah kontrakan Agus masih dijaga polisi. Hanya saja garis polisi yang dipasang sebagai batas steril telah berkurang menjadi sekitar lima hingga 10 meter saja. Terduga teroris Agus Anton Figian ditangkap tim Densus 88 Antiteror pada Jumat (26/10) malam di wilayah Madiun.
Agus Anton diduga terlibat jaringan teroris baru yang juga ditangkap di sejumlah wilayah lain, di antaranya di Jakarta, Bogor, dan Solo.
Informasi dari kepolisian di lapangan, menyebutkan, selain Agus Anton Figian, tim Densus 88 Antiteror juga menangkap terduga teroris lainnya yang bernama Warso di Terminal Purbaya, Kota Madiun pada Jumat (26/10) malam. Warso ditangkap sesaat setelah turun dari bus dari perjalanannya Jakarta menuju Madiun dengan transit di Solo.