JAKARTA--Carut marut perselisihan Komisi VII DPR dengan Dahlan Iskan terus memanas. Komisi VII bahkan tidak segan-segan akan segera memanggil Menteri BUMN tersebut meskipun, sudah memasuki waktu reses.
"Dimana salah kami melakukan pemanggilan. Kami tadi usul melakukan pemanggilan dan menggunakan masa reses ini untuk pemanggilan,"ujar Anggota Komisi VII Effendy Simbolon di Gedung Parlemen Jakarta, Kamis (25/10).
Menurutnya, pemanggilan ini harus dilakukan segera sebab, masalah audit PLN yang sangat mendesak. Untuk itu, pihaknya akan mengadakan Rapat Internal pada Senin (29/10) untuk membahas hal ini termasuk kaitannya dengan pengiriman surat ke pimpinan DPR.
"Senen kami akan rapat internal. Tadi Marzuki bilang, silahkan surati setelah lebaran Haji, sebelum kunjungan kerja. Kita pengen klarifikasi Dahlan,"tambahnya.
Effendy mengatakan bahwa Komisi VII tidak punya niat jelek apapun dalam menyikapi hal ini tapi, sangat menyayangkan atas ketidakhadiran Mantan Dirut PLN ini. Padahal, pihaknya kata dia bukan lembaga yudikatif tapi legislatif yang bisa diajak kerjasama.
Karena itu, jika Dahlan kata dia tetap tidak mengabulkan undangan untuk hadir dalam rapat Panja Hulu Listrik. Maka, Komisi VII tidak keberatan untuk membawa persoalan ini ke KPK.
"Saya tidak ingin mereka-reka. Saya sangat menyayangkan kenapa ga hadir. Kamikan bukan lembaga yudikatif.. Kalau memang ada unsur yang memperkuat, kami tak segan-segan bawa ini ke KPK,"jelas Effendy.
Effendy juga membantah bahwa pihaknya sengaja memperkeruh hal ini untuk menjatuhkan nama dan wibawa Dahlan Iskan pada masyarakat. Pasalnya, seperti yang diketahui Menteri BUMN ini memiliki hasil survey yang cukup tinggi sebagai Capres 2014 mendatang.
"Geer banget. Populeran juga Jokowi. Soal itu kita udah punya jagoan sendiri. Lagian kenapa takut dan menganggap ini sebagai upaya menjegal dia? Jangani-jangan beliau yang mau memakai ini untuk mendzolimi. Kan bisa jadi siapa yang menunggang siapa,"tegas Politisi PDIP ini.REPUBLIKA.CO.ID,