Kamis 25 Oct 2012 04:50 WIB

Tidak Ditemukan Hewan Kurban Sakit di Batam

Hewan kurban (ilustrasi).
Foto: Antara/M Luthfi Rahman
Hewan kurban (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM-- Dinas Kelautan, Perikanan, Peternakan dan Kehutanan (KP2K) Kota Batam menyatakan tidak menemukan penyakit berbahaya pada seluruh hewan yang didatangkan untuk memenuhi kebutuhan Idul Adha 1433 Hijriah.

"Kami telah melakukan pengecekan pada hewan-hewan tersebut dan tidak menemukan penyakit yang membahayakan. Jadi semua layak menjadi hewan kurban," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas KP2K Batam, Sri Yunelli di Batam, Rabu (24/10).

KP2K mengatakan, telah melakukan penelitian pada sejumlah tempat penampungan di Batam untuk memastikan kesehatan hewan-hewan tersebut.

"Dinas hanya menemukan sekitar 10 hewan yang kurang sehat setelah didatangkan dari daerah yang jauh. Namun secara keseluruhan layak dijadikan hewan kurban," kata dia.

Ia mengatakan, jumlah kambing dan sapi yang didatangkan ke Batam untuk memenuhi kebutuhan Hari Raya Kurban tahun ini mencapai sekitar 10 ribu ekor. Terdiri dari 2.420 ekor sapi dan 7.556 ekor kambing.

Hewan tersebut, saat ini berada pada sejumlah tempat di kawasan Sei Temiang, Tembesi, Sei Beduk, Batu Besar, Bengkong, Sei Panas, dan Tiban dan daerah lain di Batam.

"Hewan-hewan tersebut rata-rata sudah dipesan. Namun rata-rata masih dititipkan hingga Jumat pagi mendatang," kata dia.

Sri mengatakan, hewan-hewan untuk persiapan kurban ini sebagian besar berasal dari Jawa dan Lampung. Meski ada sebagian yang dari Sumatera Barat.

Terkait jumlah kebutuhan, menurut Sri selalu meningkat tiap tahun. Kenaikan tiap tahun antara 5-10 persen. "Mungkin karena kesadaran berkurban sudah tinggi. Daya beli masyarakat juga meningkat," kata dia.

Mengenai harga tahun ini lebih bisa terkontrol karena sudah ada asosiasi yang mengatur. tahun lalu harga jual hewan dibandrol berdasar berat badan, untuk tahun ini lebih ke arah kualitas tingkatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement