REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH--Dalam kunjungannya ke Rumah Susun Marunda, Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta, memerintahkan jajarannya untuk segera memperbaiki. Sejak dibangun pada 2007, kondisi rusun tersebut memang memprihatinkan diantaranya banyaknya jendela dan daun pintu yang sudah copot.
"Masa dari 26 blok di rusun ini 19 diantaranya belum terisi. Padahal sudah dari 2007 dibangunnya. Saya imbau bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk segera masuk sini,"kata Jokowi saat mengunjungi Rusun Marunda, Kamis (19/10).
Namun sebelum blok-blok terisi, Jokowi mengharuskan SKPD yang mengurusi rusun di bilangan Jakarta Utara tersebut untuk menambah fasilitas umum seperti Puskesmas dan angkutan umum.
Untuk masalah dana pengadaan angkutan, Jokowi berjanji untuk mencarikan dana CSR dari bank-bank."Untuk beli Kopaja atau mikrolet gampang. Nantinya biar dikelola masyarakat sini," jelasnya.
Jokowi menjelaskan faktor sepinya penghuni rusun Marunda ini, disebabkan karena faktor sulitnya akses menuju tempat tersebut. Mulai dari akses angkutan hingga akses ekonomi. Sedangkan untuk faktor geografis karena rusun berada di pinggir laut yang tanahnya labil, Jokowi menyatakan tidak tahu.
Ia menutukan bahwa dirinya hanya ingin menyelesaikan masalah-masalah yang ada sekarang dengan memperbaiki Rusun Marunda. Kalau perlu Pemprov DKI akan memberikan subsidi penuh sehingga masyarakat akan berbondong-bondong menempati rusun.
"Bisa saja digratisin tiga atau lima tahun. Yang penting penuh dulu karena membangun ini kan pakai uang negara yang juga uang rakyat. Ini ada dari Pemda dan APBN, tapi saya ngga mikirlah itu dari pusat atau pemda," tegasnya.