REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penetapan bakal calon (balon) gubernur dan wakil gubernur (wagub) dari PDIP hingga saat ini masih belum ada kejelasan. Menurut Sekretaris DPD PDIP Jawa Barat, Gatot Tjahyono penetapan pasangan cagub dan cawagub belum dapat diumumkan saat ini.
"Kami masih menunggu keputusan DPP, Jumat (19/10) ini semoga bisa keluar keputusannya, jadi Sabtu bisa kita umumkan baik di Jakarta maupun di Bandung, tapi kalau tidak kami menunggu Ibu Mega pulang 1 November nanti," jelasnya pada Republika, Kamis (18/10).
Terkait dengan calon dari luar PDIP, Gatot mengaku bukan kewenangan DPD dalam menerima dan tahu menahu. "Tanggung jawab kami hanya enam orang calon-calon yang masuk dalam tahapan penjaringan, kalau dari luar ada itu sudah menjadi pintunya DPP," jelasnya.
Terkait dengan Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Nanan Sukarna yang ingin menjadi calon gubernur dari PDIP, Gatot menjelaskan tidak mengetahui terkait pendaftarannya ke DPP. "Kami di DPD tidak tahu dan tidak perlu tahu mengenai orang luar yang mendaftar, begitu juga dengan Teten Masduki, hingga hari ini belum ada pemberitahuan pada kami," jelasnya.
Terkait koalisi partai, Gatot mengaku telah intensif melakukan komunikasi politik baik dengan Gerindra, PPP, Demokrat dan Golkar. "Kami dan Gerindra masih sama-sama menunggu DPP begitu juga dengan Demokrat, sedangkan Golkar dan PPP kami komunikasi karena memang kami berencana untuk koalisi di tiga pilkada Cirebon, Sumedang, dan Sukabumi," jelasnya.
Gatot menjelaskan, figur yang akan diusung PDIP sebisa mungkin akan mirip karakternya dengan Jokowi. "Kami optimis PDIP akan memenangkan pilgub sama seperti di DKI Jakarta dan akan mengusung calon yang karakternya sama dengan Jokowi karena berkoalisi dengan rakyat," jelasnya.