REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH--Setelah menjabat dua hari sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyatakan tidak masalah bila ada ormas Islam yang tidak menyukainya. Ia merasa bahwa dirinya juga tidak pernah memiliki masalah dengan ormas-ormas Islam.
"Sebenarnya saya malas ngomentarinnya. Dulu itu saya jadi Bupati yang 93 persen penduduknya umat muslim. Saya juga pernah menjabat Ketua MTQ Provinsi,"jelasnya di ruangan kerjanya di lantai dua Gedung Balaikota DKI Jakarta, Rabu (17/10).
Ia menceritakan selama ia menjabat Bupati, tidak ada surau yang jelek. Dia pun selama SD dan SMP bersekolah di sekolah Islam. "Banyak juga saudara saya yang mualaf dan beragama Islam,"sebutnya.
Pada intinya, Basuki yang akrab dipanggil Ahok ini, menegaskan bahwa dirinya tidak bisa diancam dengan apa pun. Hanya ada empat pedoman yang ia dasarkan dalam hidup. " Pancasila,Undang-undang Dasar 19455,Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Itu aja,"ungkapnya.
Beberapa waktu lalu, sebuah ormas Islam berunjuk rasa di DPRD DKI Jakarta. Mereka menginginkan penundaan pelantikan Basuki sebagai Wagub DKI Jakarta karena secara ex officio dia akan memimpin delapan lembaga Islam.
Lembaga islam tersebut dianyaranya Badan Pembinan Lembaga Bahasa dan Ilmu Al-Quran, Lembaga Pengembangana Tilawatil Quran, Badan Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh dan lain-lain Rachmita Virdan