Rabu 17 Oct 2012 03:20 WIB

Menagih Janji Ahok via SMS

Rep: Ira Sasmita/ Red: Hafidz Muftisany
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama
Foto: Republika/Aditya Pradana
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada masa kampanye, Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan lantang mengusung komunikasi terbuka dan langsung dengan warga Jakarta.

Setiap kali mengunjungi suatu kampung, tak lupa ia membagikan kartu nama yang menuliskan website dan nomor telepon genggamnya. Ia mengatakan, warga bisa mengirimkan pesan pendek berisi apapun kepadanya.

"Terserah, bisa curhat, masukan, kritik, saran. Akan saya ladeni," begitu katanya saat Republika mengikuti Ahok saat melakukan kampanye pada Pemilukada putaran pertama.

Kemarin, Senin (15/10), Ahok baru saja dilantik dan disahkan sebagai Wagub DKI. Hari ini, ia langsung menjalankan tugasnya. Evaluasi anggaran Pemprov DKI adalah hal pertama yang dilakukannya.

Republika coba mengajak beberapa warga untuk mengirimkan pesan pendek ke nomor telepon yang telah dibagikan Ahok. Rita (27 tahun), warga Buncit Raya, Jakarta Selatan mengirimkan sms berisi keluhan. Rita menceritakan keluhannya tentang minimnya trotoar di daerah Buncit hingga Mampang, Jakarta Selatan.

Namun, selang satu jam, pesan Rita tidak kunjung dibalas Wagub Ahok. Republika coba konfirmasi langsung kepada Ahok.

"Semua dihandle meski agak lambat karena banyak. Sambil jalan sambil buatkan sistem," balas Ahok.

Dua jam sesudah pesan pertama, Ahok kembali mengirimkan pesan pendek kepada Republika. "Silahkan di sms kembali kepada hp saya masukan dari warga," begitu yang dituliskan Ahok dalam sms nya.

Rita yang pesannya belum dibalas Ahok, tidak kadung kecewa. Menurutnya, wajar bila Ahok tidak serta merta membalas pesannya. "Kan baru dilantik, pasti masih sibuk. Tapi saya yakin, beliau akan dengar dan baca aspirasi rakyat," ucap dia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement