REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Buah kemiri yang dihasilkan para petani dari kabupaten/kota di Sumatera Utara tidak hanya menembus pasar Singapura, Hongkong, Australia, Amerika Serikat, tetapi juga di ekspor ke negara Arab Saudi.
"Buah kemiri itu memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, dan sangat diminati di negara-negara di dunia," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumut Aspan Sofian Batubara di Medan, Selasa, usai acara Peringatan Hari Pangan Sedunia ke- XXXII dan Hari Krida Pertanian ke-XI 2012 Tingkat Provinsi Sumut.
Menurut Aspan, saat ini para petani di Sumut banyak yang mengembangkan tanaman komoditi ekspor tersebut, karena permintaan cukup banyak dari luar negeri.
Sumut memiliki seluas 11.765,58 hektare tanaman kemiri tersebut.Potensi produksi untuk investasi kemiri di Sumut mencapai seluas 13.330,32 hektare.
"Jadi, luas areal perkebunan di Sumut untuk ditanami dengan tanaman keras itu masih cukup banyak dan juga terbuka peluang bagi investor untuk menanamkan modalnya," kata Aspan juga mantan Kepala Dinas Kehutanan di Kabupaten Tapanuli Selatan.
Dia menambahkan, beberapa kabupaten di Sumut yang saat ini lagi sedang giat-giatnya menanam dan mengembangkan tanaman kemiri, yakni Dairi, Serdang Bedagai, Madina, Tapanuli Selatan, Deli Serdang, Langkat, Toba Samosir, Humbahas dan Nias.
"Dinas Perkebunan Sumut tetap memberikan motivasi bagi pegawai Dinas Perkebunan Kabupaten/Kota dan petani agar tetap mengembangkan tanaman kemiri lebih luas lagi.Dari hasil tanaman kemiri tersebut pendapatan para petani juga semakin bertambah," kata Aspan.
Sementara itu, data yang diperoleh menyebutkan, luas tanaman kemiri di Kabupaten Dairi mencapai lebih kurang 4.178 hektare dan produksi 7.238 ton.
Tanaman kemiri tersebut banyak ditanam di Kecamatan Sidikalang, Berampu, Parbuluan, Sumbul, Silima Punga-punga, Lae Parira, Siempat Nampu, Siempat Nampu Hulu, Siempat Nampu Hilir, Tigalingga, Gunung Sitember dan Kecamatan Pegagan Hilir.