Jumat 05 Oct 2012 12:55 WIB

Pemerintah Janjikan Rumah Prajurit

Rep: Esthi Maharani/ Red: Dewi Mardiani
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai inspektur upacara HUT TNI ke 67 di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Jumat (5/10).
Foto: Antara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai inspektur upacara HUT TNI ke 67 di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Jumat (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menjanjikan membangun rumah prajurit dalam skala besar. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan amanat di hadapan ribuan prajurit TNI dalam acara peringatan HUT TNI ke 67.

"Dalam dua tahun, pemerintah berencana untuk melakukan pembangunan perumahan prajurit dalam skala besar," katanya, Jumat (5/10).

Ia meminta dalam pelaksanaannya, Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, dan Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono, serta kepala staf dapat bersinergi dan bekerja sama. Agar realisasi rumah prajurit bisa lebih cepat dan efisien dengan tetap menjaga kualitas bangunan.

Tak hanya itu, ia juga mengingatkan mengenai peraturan perumahan TNI yang harus ditetapkan dengan jelas dan tegas. "Tidak boleh lagi muncul tentang hak penggunaan rumah dinas yang masih terjadi saat ini," katanya.

 

Presiden SBY juga menegaskan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir terus meningkatkan kesejahteraan prajurit. Caranya dengan terus meningkatkan alokasi secara berkelanjutan. Pemerintah juga meningkatkan postue pertahanan TNI dengan modernisasi alutsista.

"Sudah cukup lama tidak melakukan moderniasai, banyak alutsista yang perlu kita ganti dan modernisiasi. Seiring dengan pertumbuhaan ekonomi yang meningkat, kenaikan anggaran bidang pertahanan yakni dengan memprioritaskan penggantian alutsista yang lebih baru dan moderen," katanya.

Ditegaskannya modernisasi yang sedang diupayakan oleh pemerintah tak lain untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara serta integritas wilayah. "Politik luar negeri kita adalah untuk memperbanyak sahabat dan meniadakan musuh. Kita melakukan modernisasi semata-mata untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara serta integritas wilayah," katanya.

Presiden SBY menginginkan agar alutsista yang dimiliki Indonesia bisa bermanfaat bagi postur keamanan tanah air hingga 25 tahun ke depan. Karena itu, ia juga mewanti-wanti agar pada saat pembelian alutsista tidak mengalami penyimpangan dan kebocoran.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement