Jumat 05 Oct 2012 09:53 WIB

Pakai Senjata Pindad, TNI AD Gondol Juara Menembak ASEAN

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (dua kanan), meninjau kesiapan pameran Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI Angkatan Darat (AD) di lapangan Monas, Jakarta, Kamis (4/10).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (dua kanan), meninjau kesiapan pameran Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI Angkatan Darat (AD) di lapangan Monas, Jakarta, Kamis (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menyambut HUT TNI yang ke-67, sorotan terhadap alat utama sistem senjata (alutsista) milik TNI terus dilakukan. TNI AD menurut Kepala Staf ANgkatan Darat (KSAD) Pramono Edhie Wibowo menerima anggaran paling kecil.

Namun TNI AD mulai beralih menggunakan senjata produksi dalam negeri milik PT. Pindad. Kebanggaan para tentara AD dalam menggunakan senjata buatan dalam negeri ini pun muncul saat perlengkapan pertahanan itu berperan penting dalam sebuah kejuaraan tingkat ASEAN.

Ketika prajurit AD untuk pertama kalinya menggunakan senjata buatan PT Pindad di perlombaan menembak se-ASEAN, TNI AD berhasil membawa pulang sembilan dari 15 trofi yang diperebutkan di ajang tersebut.

"Hal itu belum pernah diraih oleh negara mana pun. Oleh karena itu, di sini saya ingin menegaskan bahwa sebetulnya jika kita mau mengoreksi diri, kita pasti bisa," kata Pramono. Sejak saat itu, TNI AD menggunakan senjata ringan produksi dalam negeri.

Namun, untuk alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang berat, seperti tank, TNI AD masih membelinya dari pihak asing. Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan membeli 103 unit tank Leopard, 50 unit tank Marder dan 10 unit tank pendukung guna memperkuat sistem alutsista pertahanan Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement