REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertahanan Indonesia hari ini, Kamis (4/10) resmi menyerahkan dua dari sembilan unit pesawat tipe CN-295 kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Nantinya, pesawat ini akan menggantikan pesawat Foker 27.
Dalam pidato sambutannya, Menteri Pertahanan Indonesia, Purnomo Yusgiantoro mengatakan, sembilan pesawat CN-295 ini nantinya akanmenggantikan pesawat Fokker 27. Pesawat ini resmi memperkuat Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) di jajaran Purnomo juga mengatakan pesawat ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari CN-295. "Transportasi satu titik ke titik yang lain selain untuk operasi militer, misalnya bencana," ujar Purnomo.
Pesawat ini merupakan ciptaan hasil kerja sama antara PT Dirgantara Indonesia (DI) dan perusahaan pesawat Spanyol, Airbus Military. "Untuk sembilan unit pesawat ini, kami menyediakan anggaran 325 juta Dolar AS," ujar Purnomo kepada para wartawan.
Karena kebutuhan pesawat yang mendesak, pembiayaan ini merupakan hasil /Letter of Credit/ dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Penyerahan kali ini dilakukan secara bertahap. Untuk tahun ini tiga unit, tahun 2013 sebanyak tiga unit, dan tahun 2014 mendatang sebanyak tiga unit.
Purnomo menambahkan, nantinya pesawat ini akan melakukan demonstrasi kemampuannya di hari Ulang Tahun (ultah) TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jumat (5/10) besok. Sementara itu Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) AU, Azman Yunus mengatakan, pesawat ini nantinya akan ditempatkan di Lanud Halim Perdanakusuma.
Nantinya, tambah Azman, pesawat Fokker 27 akan permanen tidak dipergunakan kembali karena digantikan oleh pesawat militer CN-295. Tetapi pesawat Fokker 27 tetap disimpan di tempat ini. Azman memiliki harapan dengan diresmikannya pesawat ini. "Mudah-mudahan tidak ada masalah," harap Azman.
Selain itu Azman berharap supaya orang Indonesia dapat membuat pesawat sendiri. Sementara itu Director of Aerostructure PT Dirgantara Indonesia (DI) Andi Alisjahbana mengatakan, untuk satu unit pesawat dibuat selama 12 sampai 15 bulan. "Pesawat ini memiliki kelebihan dalam ukuran dan daya tampung yang lebih besar," ujar Andi.
Daya tampung pesawat mencapai 71 orang, sedangkan pesawat seperti CN-235 hanya mampu menampung 40 penumpang. "Selain itu pesawat ini adalah pesawat militer dengan menggunakan teknologi militer, tetapi menggunakan komponen sipil," kata Andi.
Andi menambahkan, saat ini sudah ada beberapa negara yang tertarik dengan pesawat ini seperti Filipina, Malaysia, dan Taiwan. Andi berharap dengan adanya pesawat ini, maka teknologi dapat dikuasai.
Pantauan Republika, acara penyerahan pesawat ini dimulai pada pukul 11.30 WIB. Acara ini dihadiri oleh pihak Kementerian Pertahanan, jajaran pejabat TNI AU, pejabat PT DI, sampai duta besar Spanyol untuk Indonesia.
Acara kemudian diisi pidato pembukaan oleh Purnomo Yusgiantoro, dan ada acara serah terima simbolis pesawat CN-295 berupa miniatur pesawat. Purnomo juga sempat masuk pesawat untuk mengecek kondisi pesawat.