REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sejumlah buruh di Kota Depok melakukan unjuk rasa dengan cara memblokir atau menutup Jalan Raya Bogor, Rabu (3/10).
Ratusan buruh yang berasal dari PT Meiwa dan PT Sanyo menutup jalan Raya Bogor sejak Pukul 08.30 WIB, akibatnya kemacetan tidak terhindarkan.
"Tadinya hanya di dalam PT Sanyo, karena semakin banyak maka sampai menutup jalan," kata Wahyudi, salah seorang buruh Meiwa, ketika ditemui di lokasi unjuk rasa.
Jalan Raya Bogor merupakan kawasan pabrik dan berbagai jenis perusahaan lainnya. Aparat kepolisian berusaha melakukan pengalihan arus lalu lintas agar arus lalu lintas tetap lancar.
Sejumlah buruh lainnya yang berada di Kota Depok yang melkukan aksi adalah buruh PT Tokai di Jalan Raya Bogor dan juga buruh supermarket Tip Top di Jalan Tole Iskandar Depok Dua.
Wakil Ketua I Serikat Pekerja PT Tokai Piius mengatakan, aksi unjuk rasa menuntut dihapuskannya sistem outsourcing atau alih daya. "Outsourcing sangat merugikan para buruh, kami akan terus memperjuangkan agar sistem tersebut dihapus," katanya
Ia mengatakan, 70 persen karyawan di PT Tokai yamh statusnya masih pekerja kontrak, untuk itu kami akan memperjuangkan agar mereka diangkat menjadi karyawan. "Saat ini pengangkatan itu sedang dalam proses," katanya.
Selain itu, kata dia, mereka juga menuntut adanya jaminan kesehatan yang diberlakukan mulai 2014 bukan 2019. Menurut dia, aksi unjuk rasa buruh Kota Depok mulai pukul 08.30 hingga 10.30 WIB. "Setelah unjuk rasa, kami akan kembali bekerja seperti biasa," katanya.