REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Gadjah Mada Pratikno menyindir pemerintah Indonesia. Menurutnya, kebijakan yang dikeluarkan para pembuat kebijakan tidak ada yang berbasis data dan penelitian.
"Pengambilan keputusan diambil berdasarkan opini dan pernyataan semata-mata baik dari akademisi, pejabat, dan kelompok elite," kata Pratikno di acara konferensi bertajuk "Menyusuri Jejak Baru Indonesia: Revitalisasi Pengetahuan untuk Pengentasan Kemiskinan" di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (2/10).
Menurut Pratikno, pengambilan keputusan berbasis data penelitian sangat lemah. Apalagi, para pembuat kebijakan mengambil keputusan hanya berdasarkan popularitas. "Kebijakan hanya untuk mendapat tepuk tangan publik," katanya.
Karena itu, ia mendorong para pembuat kebijakan di Indonesia untuk membiasakan mengeluarkan keputusan berdasarkan penelitian. Sebaliknya, ia mendorong kepada para akademisi yang melakukan penelitian untuk merealisasikan hasil penelitiannya untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas.