REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pihak kepolisian belum menetapkan tersangka kasus penyerangan oleh warga beberapa desa di Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur yang mengakibatkan sedikitnya tujuh rumah warga terbakar.
"Yang terpenting dalam kasus ini ialah perdamaian, kami masih terus mengawal mediasi perdamaian antara ketiga belah pihak yang bertikai," kata Kasubag Humas Polres Lampung Timur, AKP Suwandar, saat dikonfirmasi dari Bandarlampung, Sabtu.
Ia menjelaskan pada Jumat (28/9) malam kemarin, warga dari tiga desa terkait telah duduk bersama untuk melakukan perundingan perdamaian.
"Sabtu nanti malam, perundingan yang difasilitasi Forkopimda di sini akan dilanjutkan kembali, topik pembahasannya membicarakan poin-poin kesepakatan perdamaian," ujar dia lagi.
Menurut dia, puncak kesepakatan perdamaian itu direncanakan akan menggelar pesta adat Lampung yang bertujuan untuk meningkatkan persaudaraan satu dengan lainnya.
Sebelumnya, pada Jumat (28/9) sekitar pukul 15.00 WIB, ratusan orang dari dua desa, yakni warga Desa Jabung dan Desa Tebing, Kecamatan Jabung, menyerang permukiman warga Desa Pematang Tahalo.
Penyerangan tersebut dipicu kesalahpahaman warga terkait kasus pencurian sepeda motor sebelumnya.
Sebelum melakukan penyerangan, kedua belah pihak sebetulnya telah melakukan mediasi di Polres Lampung Timur, namun mediasi tersebut rupanya masih menyisakan dendam.
Akibat peristiwa itu, menurut keterangan kepolisian, tujuh rumah terbakar, sejumlah warga luka-luka, dua sepeda motor dijarah lalu dibakar dan salah satu anggota Koramil Jabung juga mengalami luka-luka.
Situasi saat ini sudah terkendali, meskipun aparat keamanan tetap melakukan penjagaan ketat sampai perdamaian itu benar-benar terlaksana.
Ikuti Whatsapp Channel Republika