Sabtu 29 Sep 2012 12:30 WIB

Miris, Ekonomi Perbatasan Lumpuh Total Akibat Ketiadaan BBM

Stok BBM habis (ilustrasi)
Foto: Corbis RF
Stok BBM habis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN--Akibat tidak ada suplai bahan bakar minyak (BBM) dari pertamina ke Kabupaten Nunukan sejak lima hari yang lalu, perekonomian masyarakat perbatasan Indonesia-Malaysia mengalami kelumpuhan. Kelangkaan ini terjadi di Pulau Nunukan sebagai ibukota kabupaten dan wilayah lainnya di kabupaten ini, kata seorang warga Pulau Nunukan, Tasrif Amin di Nunukan, Sabtu (29/9).

BBM tak bisa lagi diperoleh di Agen Premiun, Minyak dan Solar (APMS) sejak lima hari terakhir. "Kasihan kita disini, sejak dua hari ini, sangat jarang kelihatan yang naik motor. Mobil angkutan maupun pribadi jarang sekali berkeliaran," kata Tasrif.

Tiga hari yang lalu, lanjut dia, masih banyak bensin eceran yang diperjualbelikan warga yang dipajang di pinggir jalan seharga Rp 10.000 per botol, dengan takaran kurang dari satu liter.

Ironisnya, keelangkaan BBM di wilayah perbatasan sebenarnya sudah sering terjadi dan membuat masyarakat kritis. Tapi hingga kini belum ada solusi dari pemerintah Kabupaten Nunukan, ujarTasrif.

Tetapi ketiadaan BBM khususnya bensin atau premium yang terjadi pekan ini membuat kondisi perekonomian masyarakat lumpuh total, katanya.

Lain halnya yang dialami warga Pulau Sebatik. Masyarakat di pulau yang berbatasan dengan Malaysia ini tidak terlalu diresahkan dengan kelangkaan BBM di ibukota Kabupaten Nunukan.

Tidak adanya bensin di APMS sejak lima hari yang, harga bensin eceran yang dijual botolan mencapai Rp12.000.

Salah seorang warga Pulau Sebatik, Amirullah di Sebatik, Sabtu mengatakan bahwa kebutuhan bensin bagi masyarakat di pulau ini tidak terlalu sulit untuk mendapatkannya berhubung adanya bensin asal negara tetangga Malaysia sebagai alternatif.

"Kalau kita di Sebatik tidak terlalu kesulitan bensin karena kalau tidak suplai dari pertamina di APMS, masih ada alternatif dari Tawau (Malaysia)," ucapnya. Menurut dia, harga bensin asal Malaysia dijualkan Rp 6.500 sampai Rp7.000 per liternya. Dan kualitas bensinnya sama dengan pertamax di Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement