Selasa 25 Sep 2012 20:52 WIB

'Iklan Rokok di Kawasan Pendidikan tidak Etis'

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Chairul Akhmad
Salah satu billboard rokok (ilustrasi).
Foto: wordpress.com
Salah satu billboard rokok (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Sejumlah billboard dan spanduk iklan rokok marak terpampang di beberapa kawasan pendidikan di Kota Cirebon. Kondisi itu pun disayangkan berbagai kalangan.

Wakil Ketua Anggota Komisi C DPRD, Andy Riyanto Lie, juga menyayangkan maraknya keberadaan billboard dan spanduk rokok yang dipasang di kawasan pendidikan.

Dia menilai, penempatan berbagai papak iklan rokok di kawasan pendidikan sangat tidak etis. “Ini seharusnya tidak boleh dibiarkan,” kata Andy, Selasa (25/9).

Andy pun mencontohkan tentang pemasangan reklame rokok di Bogor. Di kota hujan itu, reklame rokok sudah mulai dikurangi dan dibatasi. Bahkan, di banyak kota di luar negeri, iklan rokok sudah dilarang.

Lebih lanjut Andy menyatakan, dalam masalah tersebut, Pemkot Cirebon semestinya tidak hanya mengutamakan uang yang masuk untuk pendapatan asli daerah (PAD) saja. Pemkot Cirebon juga harus memerhatikan masa depan generasi muda dan menyelamatkan mereka dari bahaya merokok.

“Pemerintah seharusnya sadar bahwa iklan-iklan itu secara psikologis mendorong anak-anak muda usia sekolah untuk merokok,” ujar Andy.

Ia pun mengaku sangat mendukung jika ada Peraturan Daerah (Perda) larangan merokok di tempat umum. Dia optimis, aturan tersebut dapat menyelamatkan generasi muda dari ancaman bahaya rokok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement