REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Puluhan siswa SDN Singkup II, di Kampung Bobojong, Desa Sidomulya, Kecamatan Naringgul, Cianjur, Jabar, terpaksa belajar di sekolah yang rusak berat.

Meskipun kondisi bangunan sekolah rusak berat dan sudah tidak layak pakai, pihak sekolah terpaksa tetap menjalani proses belajar mengajar di tempat tersebut.

Kepala SDN Singkup II, Hamidin, mengatakan bangunan sekolah itu baru satu kali diperbaiki tahun 2006 sejak berdiri 12 tahun lalu. Pembangunan dilakukan melalui dana role sharing provinsi sebesar Rp35 juta.

"Dana bantuan itu hanya cukup untuk memperbaiki tiga ruang kelas. Itu pun seadanya sehingga lantainya masih beralas tanah dan tidak ada dinding penyekat antara ruang kelas," katanya.

Minimnya sarana prasarana penujang berdampak pada proses belajar mengajar yang tidak dapat berjalan optimal. Terlebih hingga saat ini satu lokal digunakan untuk dua kelas.

Selama ini, tutur dia, pihaknya telah berulang kali mengajukan bantuan perbaikan ke dinas terkait dan bupati. Namun hingga saat ini, pihaknya belum mendapat tanggapan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika