REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Detasemen Khusus 88 Antiteror kembali menciduk sejumlah terduga teroris di Solo sejak dini hari hingga siang, Sabtu (22/9). Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya delapan orang.
Mereka merupakan kelompok yang terkait bom yang ada di Beji, Depok dan Tambora. Penangkapan terhadap mereka pernah dilakukan sebelumnya tapi mereka berhasil lolos saat penggrebekan di tempat pelatihan di Poso beberapa bulan yang lalu. Umumnya mereka berdomisili di wilayah Surakarta.
"Ini (penangkapan) upaya untuk mencegah agar niat atau perencanaan mereka tidak terjadi. Jadi ini upaya preventif dan penegakan hukum. Kita berharap nanti tim kita bisa maksimal lagi menemukan lokasi atau orang-orang yang bersama kelompok ini," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, Sabtu (22/9).
Kedelapan orang tersebut memiliki peran merakit dan menyimpan bom. Sementara waktu, mereka masih menjalani pemeriksaan di Jawa Tengah.
Boy belum dapat memastikan kaitan mereka dengan aksi penembakan dan pelemparan granat yang dilakukan terhadap pos polisi di Solo. Mereka juga diketahui sempat berada di Bojong Gede, Bogor.