REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring mengatakan Indonesia terlebih dulu memblokir film 'Innocence of Muslims' daripada Malaysia dan India. Ia mengatakan di hari pertama film itu beredar dan ramai dibicarakan, pemerintah sudah memblokir untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan.
“Kita lebih duluan dari Malaysia dan India memblokirnya. Kita bekerja sama dengan pengelola Youtube,” katanya saat ditemui di Kantor Presiden, Selasa (18/9).
Ia mengatakan di hari yang sama, pemerintah sudah berhasil memblokir terhadap 16 URL. Peredaran film itu pun sempat hilang tetapi ada beberapa pihak yang mengunggah lagi ke internet. Menurutnya, pengunggah film itu yang dilakukan di tanah air bisa ditangkap.
“Itu kita proses lagi. Kalau yang up load di sini, kita tangkap. Kalau dari dalam negeri, bisa dicari orangnya,” katanya. Tifatul sendiri mengaku sudah sempat menonton cuplikan film itu meski hanya sekitar dua menit.
Ia menceritakan film itu secara utuh memang ada unsur penghinaan agama Islam khsuusnya terhadap Nabi Muhammad SAW. Karenai tu pula ia setuju dengan aksi protes yang dilakukan oleh masyarakat terkait film itu.
Hanya saja, ia tidak setuju jika protes itu dibarengi aksi anarkis. “Wajar. Kalau menurut saya memang harus diprotes, tapi jangan kita berkelahi. Kok kita berkelahi gara-gara satu orang itu,” katanya.