Selasa 11 Sep 2012 20:04 WIB

Dede Yusuf: RT/RW Berperan Penting Cegah Terorisme

Dede Yusuf
Foto: Republika
Dede Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Wakil Gubernur Jawa Barat menilai persoalan mengenai terorisme dan narkoba di Indonesia merupakan bahaya laten. Menurutnya kedua hal tersebut mungkin dicegah, jika dua struktur organisasi terbawah pemerintah, yaitu Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) menjalani fungsinya dengan maksimal. 

"Jadi di komunitas intelejen dan kemenkopolkam, ternyata narkoba dan terorisme itu dua hal ini menjadi perhatian utama. Keduanya selalu berkedok dan melakukan aktifitasnya di tengah kehidupan masyarakat," kata Dede Yusuf, usai menghadiri acara Halal Bihalal BNP Jabar, di Kota Bandung, Selasa (11/9).

Menurut dede pangkal utama dalam penanganan dua bahaya laten tersebut sebenarnya ada ditingkatan paling sederhana atau paling bawah dalam tatanan pemerintah ini yakni di tingkat rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW).

Pihaknya menilai dua struktur organisasi pemerintahan terbawah itu memegang peranan penting mengantisipasi dan mencegah aksi terorisme serta narkotika.

"Adanya sarang teroris atau pembuatan narkotika di perumahan warga, itu indikasi Pak RT dan Pak RWnya tidak peduli lagi tentang hubungan antar tetangga. Sebenarnya, apabila aturan Tamu Wajib Lapor 1 x 24 Jam diberlakukan, itu tidak terjadi," katanya.

Dengan berfungsinya peran RT dan RW secara maksimal, lanjut Dede Yusuf, maka bukan tidak mungkin setiap gerakan atau kegiatan yang mencurigakan bakal terdeteksi dengan mudah.

Menurut dia, Ketua RT atau RW dan dibantu oleh Babinkamtibmas atau Babinsa juga harus bisa menjemput bola dalam penanganan bahaya dua hal tersebut sehingga dari sana juga bisa terdeteksi jika ada kegiatan yang mencurigakan sehingga bisa diantisipasi sejak dini.

"Dalam artian, ya ibaratnya sekedar menyambangi satu per satu rumah warga. Atau mungkin 'Just say hello' atau menanyakan keadaan," kata dia.

Bukan Hanya Depok

Sementara itu, terkait keberadaan teroris yang beberapa terendus di Depok, yang masuk ke dalam wilayah Jawa Barat, dirinya melihatnya dari sisi letak geografis Kota Depok yang dekat dengan DKI Jakarta.

"Kota Depok dekat dengan Jakarta. Apalagi Depok bisa disebut kota pendatang. Banyak mahasiswa, pendatang, dan lainnya tinggal di Depok," katanya.

Akan tetapi, kata dia, bukan hanya Kota Depok yang harus diawasi namun semua daerah di Jabar seperti Bogor, Bekasi, Bandung, Garut, harus bisa membaca dan mendeteksi sejak dini aksi terorisme atau narkotika. "Pokoknya semuanya lah, bukan hanya Depok ya," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement