REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti akhirnya angkat bicara terkait banyaknya protes masyarakat terhadap penghapusan car free day di Balaikota Yogyakarta setiap Jum'at.
"Saya tidak pernah menghapus car free day apalagi sego segawe (sepeda kanggo sekolah lan nyambut gawe)," tandasnya di Balaikota Yogyakarta, Senin (10/9).
Menurutnya, diperbolehkannya kendaraan bermotor masuk Balaikota setiap Jum'at hanya untuk penataan parkir saja. "Selama ini parkir di luar, sehingga pelayanan tidak maksimal. Kita hanya ingin memaksimalkan pelayanan saja seusai dengan fungsi kita melayani masyarakat," tambahnya.
Menurutnya, selama ini penataan parkir di luar Balaikota Yogyakarta setiap Jum'at terkesan semrawut. Masyarakat jadi enggan ke Balaikota karena harus berjalan kaki. Akibatnya pelayanan tak maksimal. Karenanya kebijakan yang dibuat Mantan Wali Kota Herry Zudianto ini tidak akan diteruskan.
Haryadi memperbolehkan kendaraan masuk ke Balaikota. "Hanya kawasan air mancur (depan kantor Wali Kota) yang bebas kendaraan," tegasnya.
Diakuinya car free day itu harus diberlakukan di sebuah kawasan. Kawasan tersebut tidak harus Balaikota Yogyakarta. "Karena kita fungsinya pelayanan," tandasnya lagi. Ke depan pihaknya akan melakukan kajian untuk menerapkan program itu di kawasan tertentu. Selama ini baru ada car free hours di Jalan Malioboro setiap Minggu pagi.
Dalam kesempatan itu, Haryadi juga menegaskan dirinya tidak menghapus program Segosegawe. Menurutnya, segosegawe akan tetap berjalan. "Ini spirit untuk mengajak masyarakat menggunakan sepeda," jelasnya. Program ini kata dia, akan terus dijalankan di tahun mendatang.