Senin 10 Sep 2012 19:16 WIB

Anak Nelayan Diprioritaskan untuk Kuliah

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Nelayan Indonesia
Nelayan Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pemerintah berencana meningkatkan pendidikan anak-anak nelayan. Mereka, akan diserap di Sekolah Tinggi Perikanan (STP) dan masuk melalui jalur khusus. Selain anak-anak nelayan, sekolah tersebut juga akan menyerap anak-anak dari para pelaku perikanan.

Bupati Karawang Ade Swara, mengatakan, pemerintah telah mendirikan STP sejak beberapa tahun yang lalu. Tahun ini, ada perluasan kampus STP, yaitu, di Kabupaten Karawang dan Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Untuk di Karawang, rencananya kampus STP mulai dipasang tiang pancang perdana pada 18 September mendatang. Pemasangan tiang pancang itu, membuktikan keseriusan pemerintah dalam melebarkan sayap mengenai pendidikan yang berbasis perikanan.

"STP ini akan memprioritaskan anak-anak nelayan dan pelaku perikanan yang berprestasi dan memiliki kemauan," kata Ade, Senin (10/9).

Diakui Ade, STP yang ada di Karawang ini, nantinya akan mengusung konsep teaching factory. Jadi, para mahasiswanya akan belajar sekaligus praktek layaknya sedang mengikuti magang di sebuah perusahaan. Bila prestasi mereka bagus, akan langsung disalurkan untuk langsung bekerja. Apalagi, konsep pendidikannya akan disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja.

STP di Karawang ini, lanjut Ade, akan berdiri di Kelurahan Karang Pawitan, Kecamatan Karawang Barat. Selain kampus, sekolah ini juga dilengkapi dengan fasilitas asrama bagi mahasiswanya. Supaya, mereka tidak mencari penginapan di luar kampus.

Alasan pemerintah membuat kampus untuk sekolah perikanan, karena minimnya SDM yang memahami soal perikanan. Padahal, kesempatan kerja di sektor ini cukup tinggi. Namun, minat generasi muda untuk melanjutkan ke sekolah perikanan masih rendah.

Karena itu, perlu ada terobosan. Supaya, SDM untuk memenuhi kebutuhan sektor perikanan ini mencukupi. Salah satu terobosannya, dengan memberikan kesempatan khusus bagi anak-anak nelayan dan pelaku perikanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement