Selasa 11 Oct 2016 09:37 WIB

Anak Nelayan Ramai Kunjungi Perpustakaan Desa

Anak-anak membaca di perpustakaan desa (ilustrasi)
Foto: Fuji EP/Republika
Anak-anak membaca di perpustakaan desa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MUARA GADINGMAS -- Sejumlah anak setiap hari ramai mengunjungi perpustakaan atau taman baca di desa nelayan, Desa Muara Gadingmas Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. "Setiap hari perpustakaan ini ramai dikunjungi, kalau cuaca tidak hujan tidak kurang dari 60 anak-anak ke sini untuk membaca dan belajar," kata ketua pengelola perpustakaan di desa setempat, M Farid, Selasa (11/10).

Menurut dia, adanya perpustakaan desa menambah minat baca anak-anak di desanya. Ditambah anak-anak tersebut mendapatkan pelajaran tambahan berupa pelajaran komputer dan bahasa Inggris dari pengelola perpustakaan ini.

Setiap harinya secara bergiliran mulai pagi dan siang hingga sore anak-anak di desa ini menyempatkan waktunya untuk membaca dan belajar di perpustakaan tersebut. Dibantu dua rekanya, M Farid secara sukarela setiap hari menemani anak-anak nelayan belajar.

Sesuai jadwal anak-anak nelayan di sini diajarkan pelajaran bahasa Inggris dan komputer dari pengelola perpustakaan.

"Komputer berupa laptop ada 15 unit untuk belajar anak-anak di dapat dari bantuan sejumlah pihak," katanya.

Kendati minat belajar dan membaca anak-anak di desa ini cukup tinggi sayangnya menurut Farid tidak sebanding dengan jumlah buku yang tersedia di perpustakaan itu. Ia menyebutkan, jumlah buku yang tersedia di perpustakaan tersebut baru ada sekitar 100 buah. Buku-buku itu berasal dari sumbangan Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Daerah Kabupaten Lampung Timur. "Jadi kami masih kekurangan jumlah buku untuk menambah koleksi," ungkapnya.

Wahono, Kepala Desa Muara Gadingmas mengatakan, gagasan membangun perpustakaan berawal dari keperihatinannya melihat banyak anak-anak di desanya yang putus sekolah dan minim kegiatan ditambah minim minat membaca. "Kebetulan perpustakaan menjadi program kami. Karena kami melihat minat baca anak-anak di sini minim, dan diusulkan untuk dibangun. Jadi perpustakaan ini dibangun pada 2014 berasal dari bantuan dana CSR dari sebuah perusahaan migas, dan secara resmi mulai dibuka sejak Mei 2016 ini," katanya.

Menurut dia, adanya perpustakaan tersebut bertujuan untuk menumbuhkembangkan gemar membaca anak-anak nelayan di desanya dan memberikan keterampilan lainya. Ia menjelaskan, resep mengajak anak-anak agar mau mengunjungi perpustakaan dengan meminta perangkat desa mengimbau warganya agar anak-anaknya mau belajar dan membaca di perpustakaan.

Selain itu, untuk merangsang anak-anak menjadi gemar membaca, anak juga diberikan kursus bahasa Inggris dan komputer secara gratis. Ia pun berharap, pemerintah dan pihak-pihak yang peduli dapat memberikan tambahan koleksi buku dan sarana penunjang lainnya di perpustakaan desa itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement