REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyatakan yakin dan mantap dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang. Meskipun, hasil dalam beberapa survei, khususnya Charta Politika, posisi PDIP hanya mencapai urutan ketiga.
"Insya Allah PDIP PD (percaya diri-red), yakin dan matap untuk ikut Pileg, sebagai partai ideologis sudah mengikuti yang sesuai dengan UUD dan UU Pemilu," ujar Ketua Fraksi PDIP, Puan Maharani, sebelum diskusinya dengan Charta Politika di Gedung Parlemen Jakarta, Jumat (7/9).
Puan menambahkan bahwa bentuk diskusi PDIP dengan Charta Politika terkait hasil survei kemarin bukan merupakan bentuk ketidak-PD-an partainya. Tapi, sebagai analisa dan menjadi dasar evaluasi. Terlebih, menurutnya, hasil survei bukanlah fakta di lapangan hanya, menjadi salah satu acuan data PDIP pada Pemilu mendatang.
Selain itu, hasil ini, kata Puan, pasti akan berubah-ubah, karena dinamika politik yang terus berubah. "Ini sebagai analisa, tidak hanya Charta tapi yang lain juga. Survei ini menjadi dasar evaluasi kami, karena survei bukan menjadi fakta di lapangan karena dinamika politik terus berubah," jelasnya.
Diskusi ini kata Puan dimaksudkan untuk berdiskusi dan mempertanyakan berdasarkan survei Charta terkait elektabilitas nasional. Dalam survei itu, PDIP mendapat posisi ketiga dari hasil tersebut.
"Kami hanya ingin tahu, apa yang menjadi dasar hasil survei kemaren dan menjadi data untuk untuk pemilu 2014 mendatang," ungkap Anggota Komisi VII DPR ini. Seperti diketahui, Partai Golkar, Partai Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Perjuangan menempati posisi teratas dengan perolehan masing-masing Golkar 18 persen, Demokrat 12,5 persen, dan PDIP 10,8 persen.
Posisi selanjutnya ditempati oleh Partai Gerindra memperoleh 4,7 persen, serta Partai Nasional Demokrat (NasDem) mendapatkan 4,3 persen. Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berada pada posisi keenam dengan 3,9 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,7 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 2,6 persen, Partai Amanat Naional (PAN) 1,9 persen, dan Partai Hanura 1,6 persen. Sisanya 34,4 persen mengaku belum menentukan pilihan.