REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMGB) menetapkan wilayah yang berbahaya di sekitar Gunung Tangkubanparahu, yakni berada dalam radius 1,5 kilometer dari titik letusan.
"Yang berbahaya itu hanya radius 1.5 kilometer dari titik letusan, jadi masyarakat di sekitar Tangkubanparahu tidak perlu takut dan panik," kata Kepala PVMGB Surono usai diskusi tentang kemitraan Indonesia dan Amerika Serikat dalam program pencegahan bencana gunung berapi di Jakarta, Rabu (5/9)
Menurut Surono, banyak masyarakat yang geger atas meningkatnya aktivitas Gunung Tangkubanparahu dalam beberapa terakhir karena wilayah di sekitar gunung tersebut dihuni oleh masyarakat.
"Kenapa semua geger? Karena di situ tempat wisata dan ditutup. Ada 15 gunung api yang waspada. Contoh Marapi di Sumatera Barat, itu sudah meletus tetapi tidak geger karena masyarakatnya jauh, sekitar 6 kilometer, tetapi berbeda dengan Tangkubanparahu," ujarnya.
Saat aktivitas Gunung Tangkubanparahu meningkat dan mengeluarkan gas yang berbahaya bagi kesehatan, PVMGB merekomendasikan untuk menutup tempat tersebut.
Aktivitas Gunung Tangkuban Perahu di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, mengalami peningkatan sejak Minggu (2/9) malam, akibatnya pedagang di sana untuk sementara waktu dilarang berjualan.
Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyatakan hingga saat ini belum perlu dilakukan proses evakuasi bagi warga di sekitar Gunung Tangkubanparahu, terkait ditetapkan status waspada untuk gunung tersebut.