REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo mengatakan bahwa terduga teroris berinisial Fir yang ditangkap di Depok, Rabu (5/9) pagi, masih terkait dengan jaringan di Solo.
"Betul, tadi pagi, berhasil ditangkap tersangka Fir yang juga bagian dari dinamika di Solo. Semua berkaitan dengan pelaku yang di Solo," katanya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu.
Menurut Kapolri, pihak kepolisian masih menyelidiki peran yang bersangkutan dalam jaringan itu serta kondisi di lokasi penangkapan. "Sekarang masih dalam proses (penyelidikan)," katanya.
Aksi teror yang dilakukan oleh para terduga teroris di Solo terjadi pada 17, 18 dan 30 Agustus 2012 adalah melakukan penembakan dan pelemparan granat di pos pengamanan lebaran dan sub sektor kepolisian.
Kelompok itu juga diduga melakukan aksi penembakan terhadap anggota polisi bernama Bripka Dwi Data Subekti yang meninggal dunia pada Kamis (30/8) di lokasi penembakan Pos Polisi Plasa Singosaren Kota Solo. Fir yang merupakan DPO Solo itu ditangkap pada Rabu (5/9) pukul 05.30 WIB di Jalan Raya Kalimulya, Perumahan Anyelir 2 blok F2.
Sementara itu, dua terduga teroris yang lain, yakni Far dan Mu tewas tertembak saat baku tembak dengan Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri, sedangkan terduga teroris Ba ditangkap di Karanganyar, Jawa Tengah.