Rabu 05 Sep 2012 13:13 WIB

Letusan Gunung Anak Krakatau tak Ganggu Kapal Selat Sunda

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Djibril Muhammad
Semburan material panas mengepul dari kawah gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.
Foto: Antara/Rezza Estily
Semburan material panas mengepul dari kawah gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) sejak Ahad (2/9), belum berpengaruh dan mengganggu pelayaran kapal feri di perairan Selat Sunda. Meski terjadi gelombang tinggi dan angin kencang, hingga Rabu (5/9), kapal feri masih beroperasi normal mengangkut penumpang dan kendaraan dari Pelabuhan Bakauheni ke Merak dan sebaliknya.

Kepala Cabang PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Indonesia Ferry (ASDP-IF) Bakauheni, Lampung, Yanes Lantenga, mengatakan adanya aktivitas vulkanik GAK beberapa hari terakhir, masih belum berpengaruh yang cukup signifikan bagi pelayaran kapal feri di Selat Sunda. "Belum ada pengaruh pelayaran Selat Sunda," kata Yanes.

Ia mengatakan saat ini pelayaran penyeberangan Bakauheni-Merak masih menurunkan 28 unit kapal feri 'roll on roll off' (roro) dari 40 unit kapal yang tersedia. Posisi kapal tersebut masih normal beroperasi sejak berakhirnya arus balik Lebaran lalu. Untuk itu, ujarnya, peningkatan aktivitas vulkanik GAK terakhir ini belum berpengaruh dengan pelayaran kapal.

Administrator Pelabuhan (Adpel) Bakauheni Lampung, Ali Muhammad, juga mengatakan letusan GAK beberapa hari terakhir belum berpengaruh terhadap arus lalu lintas pelayaran kapal di pelabuhan. Menurut dia, bongkar muat kapal yang sandar masih normal seperti pada hari sebelumnya.

Sedangkan penumpang pejalan kaki yang menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni tujuan Merak, Banten, menyatakan tetap waspada dengan fenomena letusan GAK belakangan ini. Menurut Sigit, warga Bandar Lampung yang bepergian ke Jakarta lewat jalur darat, gelombang laut perairan Selat Sunda memang terlihat tinggi. "Di dalam kapal terasa goyang, biasanya tidak," ujarnya.

Meski demikian, ia mengungkapkan pelayaran penyeberangan menggunakan kapal feri roro tidak terjadi hambatan, baik dari jadwal keberangkatan maupun kapal sandar di dermaga. Tetapi, goyangan di dalam kapal sangat dirasakan penumpang, sehingga sedikit pusing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement