REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Fauzi 'Foke' Bowo, mengklaim kesenjangan pendapatan antara si kaya dan si miskin di ibu kota rendah. Sehingga, hal tersebut layak untuk dibanggakan selama masa kepemimpinannya.
"Gap antara si kaya dan si miskin tidak terjadi karena tingkat 'koefisien gini' hanya 0,37-0,38," kata Fauzi dalam acara halalbihalal Lippo Group di Jakarta pada Senin malam.
Koefisien gini adalah ukuran yang dikembangkan oleh statistikus Italia bernama Corrado Gini. Koefisien gini dipublikasikan pada tahun 1912 dalam karyanya "Variabilit? e mutabilit?".
Koefisien ini biasanya digunakan untuk mengukur kesenjangan pendapatan dan kekayaan. Di seluruh dunia, koefisien bervariasi dari 0,25 (Denmark) hingga 0,70 (Namibia).
Menurut Fauzi Bowo, orang miskin di wilayah DKI Jakarta juga memiliki jumlah persentase yang paling sedikit dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia. Sebelumnya, Gubernur Jakarta juga mengemukakan Pemprov DKI akan memelopori penerbitan obligasi daerah sebagai sarana untuk mendapatkan dana untuk membangun kawasan ibu kota.