REPUBLIKA.CO.ID, ANYER, BANTEN - Aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau yang saat ini berstatus 'Waspada' tidak menimbulkan gelombang tsunami.
"Kami minta masyarakat pesisir dan nelayan tenang dan biasa melakukan aktivitas sehari-hari karena kegempaan Anak Gunung Krakatau tidak akan terjadi tsunami," kata petugas Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau di kawasan Pantai Anyer, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Jumono, di Anyer, Senin.
Ia mengatakan, Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung menjamin aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau tidak menimbulkan gelombang tsunami. Apalagi, katanya, kegempaan vulkanik, embusan, dan tremor itu relatif kecil karena statusnya 'Waspada' atau level II.
PVMBG hanya merekomendasikan radius satu kilometer, pengunjung dan nelayan tidak mendekat letusan Gunung Anak Krakatau. "Saya kira aktivitas anak Gunung Anak Krakatau tidak seperti letusan tahun 1886 yang menimbulkan korban jiwa sekitar 36 ribu," ujarnya.
Ia mengatakan, kegempaan Gunung Anak Krakatau sepanjang Minggu (2/9) terekam seismograf mencapai 49 kali. Jumlah kegempaan Gunung Anak Krakatau sebanyak 49 kali tersebut di antaranya vulkanik A tercatat empat kali dan vulkanik B mencapai 15 kali, sedangkan embusan 10 kali dan tremor 20 kali.
"Kami hanya merekomendasi radius satu kilometer pengunjung dan nelayan dilarang mendekati Anak Krakatau karena kondisinya status 'Waspada'," ujarnya.