REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kondisi dua bayi harimau Sumatra berjenis kelamin betina yang ditemukan di kawasan perkebunan (sebelumnya diberitakan ditemukan di pemakaman) oleh empat warga Pancoran, Kabupaten Muarojambi, Jambi diketahui dalam kondisi dehidrasi berat.
"Kedua anak harimau ini ditemukan empat petani Desa Ladang Panjang, Kecamatan Sungai Gelam, di tengah perjalanan menuju perkebunan yang lokasinya di perbatasan Jambi-Bayung Lincir (Sumatra Selatan) pada Minggu pagi (2/9)," ujar Kepala Seksi Wilayah III, Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, Nurasman.
Ia menyebutkan, keempat warga yang menemukan dua bayi harimau itu diantaranya adalah Doni, Ulin, Simin dan Udin. "Jadi, usai ditemukan, kedua anak harimau ini sempat dikandangkan semalam ditempat salah satu warga" katanya.
Setelah berunding dengan tokoh masyarakat desa setempat, warga akhirnya melaporkan penemuan harimau tersebut kepada aparat kepolisian Polsek Sungai Gelam. Usai mendapat laporan dari warga, jajaran Polsek Sungai Gelam langsung berkoordinasi dengan BKSDA Jambi.
"Mendapat laporan, kami (BKSDA) langsung melakukan evakuasi kedua bayi harimau ini. Posisinya sementara dititipkan di kebun binatang Taman Rimba, Jambi untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut" ujar Nurasman lagi.
Sementara itu, dokter hewan di kebun binatang Taman Rimba, Jambi, dr Melina mengatakan, kedua bayi harimau Sumatra itu dalam kondisi kurus dan dehidrasi berat. "Diperkirakan sudah ada satu minggu dua bayi harimau ini dalam kondisi kurang makan minum. Hal ini terlihat dari tubuhnya yang sangat kurus" ujarnya.
Selain itu, kata dia, salah satu harimau juga mengalami hipotermi atau di bawah suhu normal. Dari pengecekan, pernapasan kedua harimau juga dalam kondisi berat akibat kekurangan cairan.
"Untuk mengembalikan kondisi tubuhnya butuh waktu. Untuk itu, kami sudah memberikan cairan infus, selimut dan susu hangat. Mudah mudahan kedua bayi harimau ini cepat membaik," tambahnya.