Jumat 31 Aug 2012 12:02 WIB

Warga Syiah Sampang di Pengungsi Jalani Pemeriksaan Kesehatan

  Personel Brimob mengawal sejumlah perempuan dan anak-anak, ketika berlangsungnya evakuasi dari tempat persembunyian mereka, di Desa Karanggayam dan Desa Bluuran, Sampang, Jatim, Senin (27/8). (Saiful Bahri/Antara)
Personel Brimob mengawal sejumlah perempuan dan anak-anak, ketika berlangsungnya evakuasi dari tempat persembunyian mereka, di Desa Karanggayam dan Desa Bluuran, Sampang, Jatim, Senin (27/8). (Saiful Bahri/Antara)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG - Warga Syiah Sampang, Madura yang berada di pengungsian Gedung Olah Raga (GOR) Wijaya Kusuma menjalani pemeriksaan kesehatan oleh Dinas Kesehatan Sampang, Madura, Jumat (31/8). Pemeriksaan dilakukan menyusul banyaknya keluhan kesehatan para pengungsi selama mereka tinggal di tempat penampungan.

"Para pengungsi yang kami periksa hari ini umumnya pengungsi dewasa, remaja dan anak-anak. Kalau yang balita sudah kami imunisasi kemarin," kata koordinator pos kesehatan pengungsi dari Dinkes Sampang, Lusi Harini.

Tempat pengungsian di GOR Wijaya Kusuma terdapat sekitar 281 pengungsi. Mereka itu terdiri dari sebanyak 73 orang pengungsi laki-laki, 71 orang pengungsi perempuan, 52 anak laki-laki, 46 anak perempuan, 17 balita laki-laki dan 19 balita perempuan.

Sebelumnya sebanyak 30 orang lebih pengungsi yang tinggal di GOR Wijaya Kusuma Sampang ini dilaporkan terserang infeksi pernapasan akut (Ispa). Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang Firman Pria Abadi, serangan penyakit jenis itu bagi warga yang tinggal terkonsentrasi atau berkelompok dalam satu ruangan biasa.

Oleh karenanya, sambung dia, pihaknya proaktif memantau kesehatan para pengungsi, melakukan pemeriksaan dan mengobati mereka dengan berbagai jenis obat yang telah disediakan. "Semua jenis pengobatan dan pemeriksaan kesehatan bagi korban penyerangan kelompok anti-Syiah di Sampang ini gratis dan dibiayai oleh pemerintah," katanya menjelaskan.

Sementara khusus untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi semua pengungsi Syiah korban penyerangan kelompok intoleran anti-Syiah itu, Dinkes sejak Ahad (26/8) kemarin mendirikan pos kesehatan pengungsi. Sedikitnya sebanyak 20 tenaga medis diterjunkan guna untuk membantu melakukan pemeriksaan kesehatan pengungsi.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement