REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kekeringan yang makin meluas di Jawa Tengah Bagian Selatan mengancam sejumlah tanaman, antara lain padi gaga.
Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Banyumas, Widarso mengatakan, untuk tanaman padi yang mengalami puso, di wilayahnya ada sekitar 108 ha. Kebanyakan tanaman padi yang puso, adalah tanaman padi jenis gaga yang ditanam di lahan petegalan atau sawah yang ditanam di lahan tadah hujan.
''Saat ini, masih diupayakan untuk menyelamatkan ratusan ha lahan yang masih kekeringan. Caranya dengan memberikan bantuan pinjaman pompa air, agar petani bisa menyedot air dari sungai untuk mengairi sawahnya,'' katanya.
Sementara mengenai masalah kesulitan air bersih, sebagian warga di wilayah Kabupaten Banyumas terpaksa mencari air bersih dengan membuat sumur-sumur kecil di pinggir sungai. Hal seperti ini, antara lain dilakuka warga Desa Kracak, Kecamatan Ajibarang. Mereka membuat sumur-sumur kecil atau belik di pinggiran Sungai Tajum, untuk menampung resapan air sungai.
''Air dari belik itu, kami gunakan untuk keperluan memasak dan mencuci piring di rumah. Sedangkan untuk mandi dan mencuci pakaian, kami langsung mandi dan mencuci di sungai,'' kata Warsiah (43), warga setempat.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Yunianto, mengatakan Desa Kracak selama ini sebenarnya menjadi salah satu desa yang disuplai air bersih. ''Tapi mungkin karena pasokan tidak mencukupi, sehingga warga menggunakan resapan air sungai untuk mencukupi kebutuhan,'' jelasnya.
Menurutnya, di wilayah Banyumas saat ini ada 38 desa yang tersebar di 15 kecamatan yang dilanda kekeringan. Kekeringan paling parah terjadi di Kecamatan Sumpiuh, Tambak, Purwojati, Cilongok dan Patikraja.