REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perhutani Unit III Jawa Barat-Banten tidak merasa kehilangan pendapatan setelah melepas pengelolaan Obyek Wisata Gunung Tangkuban Parahu. Karena, mereka telah berhasil menemukan lokasi lainnya yang tak kalah eksotik dan memiliki daya tarik tinggi.
"Perhutani tidak punya harapan untuk mengelola kembali wisata Gunung Tangkuban Parahu. Kami sudah memiliki Tangkuban Parahu-Tangkuban Parahu lainnya yang bisa kami kembangkan secara optimal," kata Kepala Unit Perhutani Unit III Jabar-Banten, Dadang Hendaris, di Bandung, Rabu.
Dadang mengatakan Perhutani sudah mendapatkan pengganti pemasukan dari Gunung Tangkuban Parahu yang sempat dikelolanya cukup lama sebelum dikembalikan ke Kementerian Kehutanan. Obyek wisata Tangkuban Parahu itu dikelola oleh pihak swasta PT GRPP dengan perizinan dari Kementerian Kehutanan.
"Potensi obyek wisata yang kami kembangkan sudah mendatangkan wisatawan yang cukup signifikan, kecenderungannya terus meningkat setiap tahun," kata Dadang.
Bahkan pendapatan yang diperoleh dari obyek wisata itu, kata Dadang, sudah bisa menjadi salah satu pemasukan bagi Perhutani dari sektor non hutan. Ia menyebutkan salah satu andalan wisata Perhutani adalah kawasan obyek wisata Ciwidey yakni Kawah Putih, Cimanggu, Patenggang, Rancaupas serta lainnya.
Sedangkan, wisata di wilayah Bandung Barat adalah obyek wisata Curug Cimahi yang juga mempunyai potensi cukup besar bagi wisatawan lokal. "Kami fokus untuk mengembangkan potensi yang masih sangat besar. Kami bersinergi dengan masyarakat, pemerintah dan tentu mengangkat potensi budaya lokal," kata Dadang.