REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Isu itulah yang membuat warga berduyun-duyun mendatangi Pintu Air Kanal Banjir Timur (KBT) tepatnya di Malakasari, Durensawit, Jakarta Timur. Isu buaya tersebut tampaknya benar-benar telah memancing keingintahuan warga dan pengendara lainnya untuk berkumpul di sekitar tepian KBT. Akibatnya, kemacetan pun tak terhindarkan sehingga terpaksa dibubarkan pihak kecamatan setempat.
Sebelum membubarkan massa, Camat Durensawit, Wahyu Supriatna, sempat mengamati lokasi selama tiga jam untuk membuktikan benar tidaknya informasi keberadaan buaya tersebut. Namun, karena isu itu tidak terbukti kebenarannya, bersama jajaran Satpol PP, pihaknya langsung membubarkan kerumunan massa tersebut. Ia juga meminta agar massa tidak mudah terhasut isu yang tak berdasar.
“Tidak ada buaya di sini, jadi lebih baik bubar saja, jangan berkerumun di pinggir kali, demi keamanan kita semua. Lihat saja, yang ada hanya sebongkah kayu yang tertutupi lumpur dan berada di daerah curam. Sehingga kalau dilihat dari jauh kelihatannya seperti buaya, padahal itu hanya kayu,” ujar Wahyu.
Ia menyebutkan, massa yang berkerumun di sekitar Pintu Air KBT Malakasari bukanlah warganya. Tapi hanya warga lain yang melintas menggunakan sepeda motor maupun mobil. Sedangkan warga setempat, sudah membubarkan diri saat diminta bubar oleh dirinya. Namun hingga pukul 15.00, sebagian massa yang penasaran, masih rela menunggu berdiri di dekat pintu air tersebut.
Isu terdamparnya seekor buaya di sekitar Pintu Air KBT Malakasari, sebenarnya sudah ada sejak akhir bulan puasa lalu. Namun, hari ini semakin ramai karena ada seorang ibu yang mengaku melihat seekor buaya dengan posisi mulut terbuka lebar. Keruan saja, isu tersebut langsung menyebar hingga warga menyemut di pintu air tersebut.
Ketua RT 11/08, Kelurahan Malakasari, Fandy, mengaku belum pernah melihat langsung buaya tersebut. Hanya saja ia sering mendengar pengakuan orang telah melihat buaya di sekitar Pintu Air KBT tersebut.
“Sampai sekarang saya belum lihat buaya itu. Padahal, isu itu sudah ada sejak puasa kemarin dan baru kali ini orang ramai berbondong-bondong untuk melihat. Tapi, hasilnya nihil, tidak ada buaya di sini seperti digembar-gemborkan orang,” katanya.