Selasa 28 Aug 2012 20:51 WIB

Puluhan Pengungsi Syiah Sampang Alami Gangguan Kesehatan

  Personel Brimob mengawal sejumlah perempuan dan anak-anak, ketika berlangsungnya evakuasi dari tempat persembunyian mereka, di Desa Karanggayam dan Desa Bluuran, Sampang, Jatim, Senin (27/8). (Saiful Bahri/Antara)
Personel Brimob mengawal sejumlah perempuan dan anak-anak, ketika berlangsungnya evakuasi dari tempat persembunyian mereka, di Desa Karanggayam dan Desa Bluuran, Sampang, Jatim, Senin (27/8). (Saiful Bahri/Antara)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG - Sebanyak 38 orang warga Syiah asal Omben, Sampang, Madura, yang menjadi korban penyerangan orang tak dikenal yang kini tinggal di pengungsian, terserang penyakit diare. "Selain diare, mereka juga menderita gangguan pernafasan," kata Kepala Dinas Kesehatan Sampang, Firman Pria Abadi, Selasa (28/8) malam.

Ia menjelaskan, petugas medis dari Dinkes Sampang telah memberikan obat dan tambahan vitamin kepada para pengungsi yang terserang penyakit itu.

Firman menjelaskan, angka kesakitan dan jenis penyakit dengan cara hidup berkumpul dalam satu ruangan seperti itu wajar.

Biasanya, jenis penyakitnya memang infeksi saluran pernapasan akut (Ispa) dan diare. Ia membantah, serangan penyakit kepada para korban pengungsi itu karena makanan dan minuman yang kurang sehat.

"Bukan, tidak ada indikasi faktor makanan. Kalau faktor tempat tinggal mungkin saja kurang sehat tetapi itu wajar sebab kondisinya memang darurat," terang Firman.

Pengungsi yang mengalami gangguan kesehatan tersebut terdiri dari anak-anak dan lanjut usia.

Jumlah pengungsi korban kekerasan dari kelompok Islam Syiah yang kini tertampung di pengungsian gedung olahraga (GOR) Wijaya Kusuma Sampang itu sebanyak 235 orang. Mereka itu terdiri dari 61 orang laki-laki, 64 perempuan, 86 anak-anak, dan 24 balita.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement