REPUBLIKA.CO.ID, KOTABARU -- Pembagian zakat yang dilakukan Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani, Sabtu pagi hingga tengah hari di kediamannya berlangsung ricuh. Warga yang terdiri dari anak-anak dan lanjut usia berdesakkan dan beberapa diantaranya jatuh pingsan.
"Saya hanya ingin mendapatkan 'amplop' yang berisi uang zakat dari Bupati," kata Rizki, seorang anak yang sudah antre sejak pagi.
Rizki mengaku sudah mendapatkan satu lembar amplop berisi uang pecahan satu lembar Rp 20.000 dan satu lembar Rp 10.000 dan total Rp 30.000. Siswa SMPN di Kotabaru itu duduk di sudut pintu gerbang rumah Bupati dengan wajah sedikit pucat.
"Kami di sini menunggu siuman adik kami Wawan yang pinsan akibat berdesak-desakan," katanya.
Sekitar satu jam Rizki menunggu wawan, namun juga belum datang. Rizki bersama empat orang temannya antre amplop sejak pukul 08.00 Wita.
Selain Rizki, ratusan anak-anak hingga orangtua usia lanjut tampak berdesak-desakan di luar pagar rumah bupati dintengah terik matahari. Tak tahan panas, ratusan fakir miskin itu akhirnya merangsek menggoyang pintu pagar untuk memaksa masuk ke kediaman Bupati.
Puluhan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan petugas dari Polres Kotabaru dibuat kewalahan akibat ulah mereka yang antre dan memaksakan diri masuk pagar.
Khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, mereka yang memaksa masuk di luar pagar akhirnya diizinkan masuk, namun dengan tetap tertib antre dengan cara berbaris. Bagian rumah tangga dan umum Bob, mengatakan, lebaran kali ini Bupati Kotabaru menyiapkan sedikitnya 3.000 lembar amplop yang akan dibagikan kepada fakir miskin.
"Melihat kondisi seperti ini, persiapan 3.000 lembar amplop itu sepertinya tidak cukup, karena warga masih terus berdatangan," paparnya.