REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sektor perkebunan sudah mulai merasakan dampak perubahan iklim yang terjadi di Tanah Air. Hal itu berpengaruh terhadap hasil perkebunan.
Sebagai upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim tersebut, saat ini sedang dilakukan pengkajian strategi peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu hasil perkebunan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). "Program kami ke depan, melakukan adaptasi dan mitigasi untuk meningkatkan produktivitas sektor perkebunan," ungkap Dirjen Perkebunan Kementan, Gamal Nasir, di Jakarta, kemarin.
Adaptasi dilakukan melalui penyesuaian sistem produksi terhadap pemanasan dan perubahan iklim global. Penggunaan varietas tanaman yang tahan terhadap kekeringan, fluktuasi temperatur yang tajam, kecepatan angin, dan lainnya.
"Variasi tanaman bertujuan menghindari jika suatu tanaman tertentu tidak tahan terhadapa perubahan iklim, maka tanaman alternatif bisa digunakan," kata Gamal.
Untuk mitigasi, lanjutnya, yang dilakukan adalah menurunkan emisi gas rumah kaca, maupun menyediakan wadah, menghasilkan energi terbarukan, sehingga dapat meredam pemanasan dan perubahan iklim global.