Rabu 08 Aug 2012 12:52 WIB

LSTI: Tiga Parpol Ini tak Lolos ke DPR

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Hafidz Muftisany
Logo dan lambang partai politik di Indonesia.
Foto: sekilasindonesia.com
Logo dan lambang partai politik di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  PPP, PAN dan Hanura terancam tidak lolos Parliementary Treshold (PT) nasional dalam Pemilu 2014 nanti.

Menurut survei yang dilakukan Lembaga Survei Trust Indonesia (LSTI), ketiga parpol itu tak bakal lolos ke DPR karena raihan suaranya dalam Pemilu 2014 dibawah PT Nasional.  PPP diperkirakan hanya mendapat 3,4 persen suara, PAN hanya memperoleh 3,2 persen suara, dan Hanura hanya 1,7 persen.

"Sedangkan parpol baru, Nasdem justru memperoleh 4,9 persen sehingga berpeluang besar lolos PT dalam Pemilu 2014 nanti," jelas Direktur Lembaga Survei Trust Indonesia (LSTI), Zudan Rosyidi, saat dihubungi, Rabu (8/8).

Dia menjelaskan survei dilaksanakan di 33 provinsi yang terwakili dalam 200 sampel desa, yang dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling. Ia menambahkan, sebanyak 1.670 responden (83,7 persen) menilai korupsi sebagai hal yang marak di Indonesia dan menjadi variabel terpenting dalam menentukan pilihannya saat pemilu.

 

”Survei dilaksanakan dengan melaksanakan kuesioner dan wawancara. Penelitian direncanakan menggunakan margin of sampling error sebasar kurang lebih 2,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen,” jelas Zudan.

Selain itu, pihaknya juga menanyakan kepada seluruh respondennya apa parpol yang sudah dipilihnya saat pemilu 2009. Jawabannya sebanyak 18,8 persen responden mengaku memilih Partai Demokrat atau turun 2 persen dari raihan suara sebenarnya Demokrat saat Pemilu 2009 lalu.

Selain itu, sebanyak 13,2 persen responden memilih Golkar, PDI Perjuangan dipilih 12,4 persen, PKS dipilih

 7,7 persen, PAN dipilih 5,9 persen, PPP dipilih 5,1 persen pemilih, PKB dipilih 4,4 persen responden, dan Gerindra dipilih 4,3 persen. ”12,9 persen responden memilih tidak menjawab,” ujar peneliti dari Universitas Gadjah Mada ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement