REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kereta api layang (Monorel) mulai dari Serpong, hingga Bandara Soekarno Hatta akan memiliki panjang rute hingga 35 kilometer. "Saat ini, proyek pembangunan monorel Serpong - Bandara sudah selesai dalam tahap pra Feasibility Study," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Tangerang, Banten, Dendy Priyandana, di Tangerang, Rabu (1/8).
Ia mengatakan setelah proses Pra Feasibility Study selesai, maka akan dilanjutkan dalam tahap Detail Engineering Design (DED) termasuk mengenai pembuatan setiap shelter. Lalu, bila tidak ada hambatan dalam pembebasan lahan di Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang, maka akan dilakukan ground breaking atau pelaksanaan pemancangan pertama pada awal Mei 2013.
Adapun pemancangan pertama akan dilakukan dari dekat Puspiptek melewati Muncul hingga ke Rawa Buntu. "Jika seluruh rencana tersebut berjalan lancar maka pembuatan rangka akan diselesaikan pada tahun 2014," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Husni Hasan sebelumnya pada hari Kamis (26/7) ditemui di Bandara Soekarno Hatta menuturkan pembangunan kereta api layang (Monorel) mulai dari Serpong, hingga Bandara Soekarno Hatta, menelan anggaran sebesar Rp6,5 triliun atau 700 juta US dolar.
Husni mengatakan dalam pembangunan kereta api layang (Monorel) mulai dari Serpong hingga Bandara Soekarno Hatta, akan melibatkan PT INKA dan tujuh pengembang perumahan serta Banten Global Development sebagai inisiator. Sementara itu, pembangunan monorel Serpong - Bandara Soekarno Hatta saat ini sudah memasuki tahap Feasibility Study dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2012.
Sedangkan untuk pengerjaan pembangunan konstruksi monorel, akan dilaksanakan pada awal tahun 2013. Sehingga, pada tahun 2014, rangka dari monorel sudah terbentuk.