Senin 30 Jul 2012 20:43 WIB

Kasus Gayus (Masih) Bikin Masyarakat Enggan Bayar Pajak

Rep: MG05/ Red: Yudha Manggala P Putra
Gayus Tambunan
Foto: Antara/Andikah Wahyu
Gayus Tambunan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak, Dedi Rudaedi, mengakui kalau terkuaknya kasus korupsi pajak dengan terdakwa Gayus Tambunan menjadi salah satu alasan masyarakat enggan membayar pajak.  

"Masyarakat cenderung mengaitkan kasus Gayus dengan pembayaran pajak. Inilah penyebab masyarakat enggan membayar pajak," ujarnya dalam sosialisasi peran pajak bertema "Memahami Peran Strategis Pajak Dalam Pergerakan Pemuda dan Mahasiswa" di Universitas Negeri Jakarta, Senin (30/7).

Dedi menilai tertangkapnya oknum-oknum petugas pajak yang curang, seperti Gayus, sebenarnya bukanlah sebuah kegagalan. Sebaliknya, itu menunjukan kalau sistem pengawasan internal di Direktorat Pajak sudah berjalan.  

Namun tak bisa dipungkiri, terungkapnya kasus korupsi pajak juga berdampak pada merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi Direktorat Pajak. "Kami akan berusaha, memerangi  kecurangan, supaya masyarakat menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada instansi perpajakan," kata Dedi berjanji.

Dedi, kepada para mahasiswa, menegaskan kalau pajak merupakan salah satu penyumbang terbesar pendapatan negara. Karena itu ia mengimbau generasi penerus agar bisa menjadi bagian dari masyarakat yang taat akan pajak. 

"Membayar pajak adalah kewajiban seluruh warga negara. 74,82% pendapatan negara berasal dari pajak, nah apa jadinya, ketika masyarakatnya enggan bayar pajak," kata Dedi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement